Liputan6.com, Stuttgart - Sebuah maskapai asal Portugal meminta maaf setelah membuat 106 penumpangnya telantar di Bandara Stuttgart, Jerman. Pasalnya, salah satu penerbangannya terpaksa dibatalkan setelah co-pilot pesawat ketahuan mabuk.
Kondisi co-pilot itu diketahui beberapa saat sebelum maskapai TAP Air Portugal tujuan Lisbon itu lepas landas pada Jumat, 23 Maret 2018 malam. Salah satu petugas bandara mendapati co-pilot tersebut berjalan sempoyongan dan tercium bau alkohol dari tubuhnya.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (24/3/2018), petugas tersebut kemudian memberi tahu otoritas bandara, yang kemudian memutuskan untuk tak memberi izin pesawat itu untuk lepas landas.
Baca Juga
Advertisement
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui bagaimana nasib co-pilot berusia 40 tahun itu.
Kantor berita Jerman DPA melaporkan pada Sabtu, bahwa seluruh penumpang diinapkan di hotel.
Pada hari yang sama, TAP Air Portugal mencuit bahwa seluruh penumpang pesawat baru dapat diterbangkan ke Lisbon pada Senin, 26 Maret 2018.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kejadian Serupa
Peristiwa serupa pernah terjadi pada Desember 2016 dini hari. Kala itu polisi Kanada menangkap seorang pilot mabuk dari Sunwing Airlines setelah ia pingsan di kursi pesawat di kokpit sebelum ia menerbangkan pesawat.
Polisi mengatakan, pilot itu nyaris menerbangkan Boeing 737 yang membawa 99 penumpang dengan 6 kru dari Calgary, Alberta menuju beberapa transit di berbagai kota sebelum berakhir Cancun, Mexico.
Namun, sebelum pesawat itu lepas landas, polisi mengatakan kru darat juga kru di pesawat sudah curiga karena pilot bertingkah aneh. Tak lama kemudian, co-pilot mendapatkan ia pingsan di kokpit.
"Mereka menemukannya ia tak sadarkan diri di kursi. Padahal dia adalah kapten penerbang," kata kepala polisi Paul Stacey, seperti dimuat The Guardian.
Pilot itu lantas dikawal keluar dari pesawat dan ditahan di polisi banara. Di darahnya ditemukan kadar alkohol tiga kali lebih tinggi dari yang batas maksimal yang legal.
Sunwing, low-cost carrier (penerbangan dengan biaya murah) milik Kanada, mengatakan penerbangan itu dilanjutkan dengan kapten pilot lainnya.
Advertisement