Tim Panahan Indonesia Ubah Sistem Latihan Jelang Asian Games

Meski melampaui target pada SEA Games 2017, tim panahan Indonesia dinilai tak tampil maksimal.

oleh Muhammad Wirawan Kusuma diperbarui 25 Mar 2018, 05:12 WIB
Pepanah Indonesia, Dellie Threesyadinda dan Sri Ranti, saat semifinal SEA Games cabang panahan nomor compound di National Sports Council, Kuala Lumpur, Rabu (16/8/2017). Ranti berhasil mengalahkan Dellie. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Jakarta - Tim panahan Indonesia mengubah sistem latihan mereka dalam persiapan Asian Games 2018. Hasil tak maksimal pada ajang SEA Games 2017 menjadi alasannya.

"Jadi, kami tak lagi fokus pada kuantitas seperti persiapan SEA Games. Seperti berapa panah yang kami lepaskan, tetapi lebih ke kualitas saja. Lebih ke target skor," ungkap pepanah Indonesia, Dellie Threesyadinda, saat ditemui Bola.com pada peluncuran Celavive, di Jakarta, Sabtu (24/3/2018).

Baca Juga

  • Dellie Ingin Wajah Cantiknya Bikin Panahan Populer di Indonesia
  • Jelang Asian Games 2018, Tim Panahan Indonesia Turun di Kejuaraan Dunia
  • Test Event Asian Games: Panahan Putri Indonesia Sumbang Emas

Dellie mengatakan fisik menjadi fokus utama latihan persiapan SEA Games 2017. Hal itu dinilainya justru membuat para atlet tak bisa fokus melihat papan target karena sudah kelelahan.

"Kalau pada persiapan SEA Games, kami dinilai dari fisik untuk bisa ikut di pertandingan. Itukan tidak ada hubungannya. Kami bukan atlet lari, kami atlet panahan yang dilihat adalah skor. Sekarang sistem latihannya sudah dikembalikan lagi," tuturnya.

Tim Indonesia sebenarnya melampuai target pada ajang SEA Games 2017. Mereka mendapatkan empat medali dari dua medali yang dicanangkan. Namun, medali itu justru datang dari nomor yang bukan unggulan.

"Sebenarnya di SEA Games kami tidak gagal. Ditargetkan dua medali, kami mendapatkan empat. Namun, atlet yang mendapatkan medali itu adalah atlet yang tak mengikuti proses yang berat seperti yang kami lalui. Ada atlet yang malah baru bergabung justru tampil bagus," ungkap Dellie.

"Itu karena kami benar-benar dipaksa berlatih fisik saat persiapan SEA Games. Latihan untuk fokus mencetak poin itu sangat kurang karena kami sudah merasa sangat lelah. Jangankan fokus ke target, otot-otot kami sudah merasakan lelah yang luar biasa," tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya