Atasi Disfungsi Ereksi, Viagra Juga Bisa Cegah Kanker?

Sebuah penelitian menemukan, bahan yang terkandung dalam viagra bisa mencegah terbentuknya polip yang menyebabkan kanker kolorektal

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Mar 2018, 13:00 WIB
Studi menemukan manfaat viagra sebagai obat pencegah kanker (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian menemukan, viagra ternyata bisa menjadi obat pencegah kanker.

Penelitian ini dilakukan pada tikus yang diberi dosis kecil sildenafil, bahan dalam viagra, yang memberikan efek pada obat tersebut, yang diklaim bisa mencegah kanker kolorektal (kanker yang tumbuh di dekat rektum).

Dilansir dari Live Science pada Minggu (25/3/2018), para peneliti memberikan obat tersebut pada tikus yang rentan kanker kolorektal. Obat tersebut dikaitkan dengan berkurangnya 50 persen jumlah polip pra-kanker yang terbentuk di usus hewan.

Menurut salah satu penulis studi ini, Darren Browning dari Augusta University Georgia Cancer Center, Amerika Serikat, langkah berikutnya adalah menguji viagra untuk uji klinis, pada pasien dengan risiko tinggi terkena kanker kolorektal.

Dalam penelitian yang dipublikasi di jurnal Cancer Prevention Research ini, tikus yang digunakan dalam penelitian memiliki mutasi pada gen yang dinamakan adenimatous polyposis coli atau APC.

Mutasi semacam ini juga ditemukan pada manusia dan menghasilkan terbentuknya ratusan polip yang kemungkinan bertumbuh menjadi sel kanker kolorektal.

Simak juga video menarik berikut ini: 


Manfaat Lain Sildenafil

Studi menemukan manfaat viagra sebagai obat pencegah kanker (iStock)

Walaupun sildenafil terkenal untuk digunakan sebagai pengobatan disfungsi ereksi, obat ini memiliki manfaat medis lain. Salah satunya yang paling awal dipelajari adalah sebagai pengobatan darah tinggi.

Namun, tidak diketahui dengan jelas, bagaimana sildenafil bisa mencegah kanker kolorektal. Namun, obat itu nampaknya meningkatkan kadar zat kimia yang disebut GMP.

Menurut para peneliti, GMP mampu mempengaruhi lapisan usus. Peningkatan GMP dapat menekan pertumbuhan sel berlebihan yang terjadi di usus, sehingga bisa menekan dan memperkecil risiko kanker.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya