MotoGP: Sosok Atlet Sejati dalam Diri Marc Marquez

Marc Marquez menjadi juara dunia MotoGP tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mar 2018, 11:00 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (Twitter/Repsol Honda)

Liputan6.com, Cervera - Manajer Marc Marquez, Emilio Alzamora, memuji setinggi langit pembalap MotoGP berjulukan The Baby Alien itu. Menurut Alzamora, Marquez merupakan pembalap fenomenal di lintasan balap motor.

Usia Marquez baru 25 tahun, tapi sudah mengumpulkan enam gelar juara dunia balap motor. Selain itu, Marquez juga telah mencetak 61 kemenangan di kelas MotoGP.

Alzamora mengatakan, Marquez seperti mengambil banyak pengalaman dari setiap detik perjalanan kariernya di ajang balap motor, terutama MotoGP. Alzamora mengungkap bahwa Marquez sempat putus asa saat tidak bisa bersaing dalam dua balapan terakhir di kelas Moto2 pada 2011.

Alhasil, Marquez harus gigit jari lantaran kehilangan gelar juara dunia tanpa bertarung melawan Stefan Bradl. Namun, sikap itu malah menunjukkan Marquez punya ambisi besar untuk selalu menang di lintasan balap.

"Itulah mengapa Marc (Marquez) harus menikmati setiap detik perjalanan kariernya. Dia telah belajar dari itu," kata Alzamora seperti dikutip dari Speedweek, Minggu (25/3/2018).


Risiko Besar

Aksi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez saat melakoni tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Buriram, Thailand. (Twitter/Repsol Honda)

Alzamora menyatakan bahwa Marquez menyadari risiko besar dari olahraga balap motor. Namun, hal itu tidak membuat Marquez menahan diri ketika berada di atas motor.

"Kondisi fisiknya luar biasa. Dia adalah atlet sejati. Marc sering berlatih, punya kondisi fisik bagus dan melakukan pertunjukan luar biasa di lintasan," ungkap Alzamora.

Kebiasaan Marquez tampil agresif sepertinya masih belum berubah. Pada musim lalu misalnya, Marquez menjadi pembalap kedua yang mengoleksi kecelakaan terbanyak dalam 18 balapan yakni 27 kecelakaan.


Pembalap Terkuat

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mencatat waktu lap tercepat pada tes pramusim MotoGP di Sirkuit Buriram, Thailand, Sabtu (17/2/2018). (Twitter/Marc Marquez)

Anehnya, cedera serius tidak pernah dirasakan kakak kandung Alex Marquez musim lalu. Pembalap asal Spanyol itu diyakini mengetahui teknik jatuh dari motor yang bisa meminimalisasi cedera.

"Dia melakukan banyak peregangan, yang merupakan bantuan besar dalam tabrakan. Anda juga butuh keberuntungan saat terjatuh," jelasnya.

"Marc jelas salah satu pembalap terkuat di kelas MotoGP. Level di kelas MotoGP sekarang sangat tinggi, motor membutuhkan pengendara yang baik secara fisik. Setiap orang dipersiapkan dengan sangat baik secara fisik," papar Alzamora.(David Permana)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya