Liputan6.com, Simalungun - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat meminta orang Jawa harus tetap rukun dengan warga Simalungun, Melayu, Toba, Maindailing, Aceh, India, Tionghoa dan semua suku lainnya yang ada di Sumut.
Kecamatan Tanah Jawa hanya ada di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Bahkan, di Pulau Jawa tidak ada Kecamatan Tanah Jawa. Inilah indahnya Sumatera Utara sebagai negeri berbilang kaum atau multi etnis.
Advertisement
"Orang Jawa bisa menjadi pemersatu. Bisa berbaur dengan suku mana pun. Keharmonisan dan adat istiadat harus tetap kita jaga. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," kata Djarot Saiful Hidayat, Sabtu 24 Maret 2018.
Djarot yang menghadiri silaturahmi Pujakesuma Simalungun bersama masyarakat dan tokoh dari etnis lainnya di Pondok Lada, Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun itu menyampaikan pesan, agar jangan lupa menyampaikan hak pilihnya pada 27 Juni 2018.
"Supaya Sumut menjadi bagus, supaya otaknya cerdas, hatinya senang, perut kenyang dan dompetnya tidak kurang, pilih nomor 2. Ojo lali yo, pilih nomor loro," ucap Djarot Saiful Hidayat.
Berpengalaman di Pemerintahan
Dukungan dari berbagai kelompok dan lapisan masyarakat untuk memenangkan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus (DJOSS) pada Pilkada 27 Juni 2018, semakin meluas.
Selain berpengalaman di pemerintahan, rasa simpati masyarakat dengan kesantunan, rendah hati serta bersilaturahmi tanpa membeda-bedakan adalah alasan utama masyarakat mendukung pasangan ini. Dukungan pun terus mengalir dari berbagai lapisan masyarakat Sumut berbagai suku maupun agama.
Seperti halnya dari kelompok yang menamakan dirinya Pemuda Islam Siantar Simalungun (PISS). Kebulatan tekad untuk mendukung DJOSS tersebut diungkapkan secara terbuka langsung di hadapan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus, di posko relawan PISS DJOSS di Jalan Adam Malik Pematang Siantar.
Pembina Relawan PISS DJOSS Syaiful Amin Lubis mengatakan, ada beberapa poin yang mereka lihat dan menjadi alasan mereka memberikan dukungan kepada pasangan DJOSS.
Pertama, rekam jejak yang dimiliki Djarot Saiful Hidayat, yang pernah menjabat anggota DPRD tingkat II, kemudian menjadi Walikota Blitar 2 periode. Lalu, menjadi anggota DPR RI, menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta serta menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Ini sudah terbukti. Tidak diragukan lagi," ujarnya.
Kedua, pasangan DJOSS mengusung jargon menarik untuk kawula muda, yakni Djarot-Sihar mengubah stigma negatif tentang Sumut, dari semua urusan mesti uang tunai menjadi semua urusan mudah dan transparan.
Lalu, PISS tidak mau terkontaminasi dengan isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) yang berkembang di Indonesia. Selain itu, mereka juga melihat kontrak politik dengan PPP yang sangat memperhatikan keummatan.
"Kita ini Bhinneka Tunggal Ika. Sumut multi etnis. Dengan kebersamaanlah, Sumut maju," ujar Syaiful Amin Lubis.
Hal senada dikatakan Ketua Pemuda Islam Siantar-Simalungun Husni Efendi Rangkuti didampingi Ketua Tim Pemenangan Pilkada Sumut dari PPP Muzakhir Rida. Husni menyebut sosok Djarot dan Sihar sangat santun, rendah hati dan memiliki pengalaman birokrasi membanggakan.
"Inshaallah, Sumut menjadi lebih baik ke depannya. Amin Ya Rabbal Alamin," ucap Husni.
Advertisement