Senyum Manis Ceu Ogah Bikin Adem Jalanan Bandung di Jam Sibuk

Seperti Pak Ogah, Ceu Ogah juga membawa tongkat pengatur lalu lintas saat mengatur jalanan di jam sibuk.

Oleh JawaPos.com diperbarui 27 Mar 2018, 06:29 WIB
Seperti Pak Ogah, Ceu Ogah juga membawa tongkat pengatur lalu lintas saat mengatur jalanan di jam sibuk. (FB. Wiedhery Nugroho/Dinny Mutiah)

Bandung – Sejumlah perempuan cantik berdiri di tengah jalan sambil menggoyang-goyangkan tongkat pengatur lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Kota Bandung. Mereka disebut Ceu Ogah, pelesetan Pak Ogah yang bisa dikaryakan saat jalanan sibuk.

Namun tidak seperti Pak Ogah yang hanya mengatur jalan untuk dapat recehan, Ceu Ogah juga menegur setiap pengendara yang melanggar aturan. Teguran disampaikan secara manis, seperti senyum mereka.

Simpang-simpang jalan seperti di kawasan Pasteur atau Sukajadi, menjadi titik kegiatan. Para Ceu Ogah lantas mengatur keluar masuknya mobil dan motor. Mereka pun memberhentikan kendaraan yang melanggar lalu lintas.

"Tujuan kegiatan itu untuk social campaign pengendara agar tertib dan mematuhi aturan berlalu lintas," ujar Ceu Ogah bernama Aura Citra saat ditemui di kawasan Dago, Kota Bandung, Sabtu, 24 Maret 2018.

Selain kampanye tertib berlalu-lintas, kata Aura, aksi itu juga sebagai bukti bahwa pekerjaan yang biasa dilakukan laki-laki (Pak Ogah) bisa dilakukan oleh kaum perempuan.

"Saat aksi banyak pelanggaran dari pengendara. Misalnya, berputar balik bukan pada tempatnya. Atau, ada juga pengendara tidak menggunakan sabuk pengaman," paparnya dilansir Pojokbandung.com (Jawa Pos Group).

Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.

 

 


Awal Mula Ceu Ogah

Seperti Pak Ogah, Ceu Ogah juga membawa tongkat pengatur lalu lintas saat mengatur jalanan di jam sibuk. (FB. Wiedhery Nugroho/Dinny Mutiah)

Aksi para Ceu Ogah mengatur jalan bermula saat sebuah showroom mobil cabang lama pindah lokasi dari Pasteur ke arah Sukajadi. Mereka diterjunkan untuk memberi tahu para pelanggan lama di dekat lampu merah arah Pasir Kaliki, khususnya di bawah Jembatan Pasopati.

Belakangan, aksi itu berkembang jadi upaya membangun kesadaran berkendara di jalan raya yang baik. "Kami ingin mengajak masyarakat sekitar untuk lebih aware mengenai cara berkendara," tutur Manager Regional Wilayah 2 Mobil 88, Klenk Dha Ladha.

Menurut dia, itu juga membantu mengatur lalu lintas dan mengingatkan lagi cara mengemudi yang benar. "Intinya mengingatkan kembali para pengendara agar taat lalu-lintas," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya