PSI: Tahun 2030, Indonesia Jadi Negara Terbesar ke-7 Ekonomi Dunia

Tsamara menyayangkan masih ada politikus Indonesia yang justru pesimistis dan menyamakannya dengan Uni Soviet.

oleh Muhammad Ali diperbarui 26 Mar 2018, 13:00 WIB
PSI menyambangi Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan (Liputan6.com/ Hanz Jimenez Salim)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany menyebut Indonesia akan mejadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada 2030. Hal itu dicuitkan Tsamara melalui akun Twitternya @TsamaraDKI.

Dalam twitnya, Tsamara merujuk hasil lembaga riset internasional, McKinsey Global Institute yang memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia paling stabil di dunia.

"Dunia optimistis melihat Indonesia ke depan, ayo bergerak wujudkan itu," cuit Tsamara, yang dikutip Liputan6.com, Senin (26/3/2018).

Tsamara menyayangkan masih ada politikus Indonesia yang justru pesimistis dan menyamakannya dengan Uni Soviet.

"Tapi kok Pak Fadli (Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon) justru menyamakan Indonesia dengan Uni Soviet," ujar dia.

Hal yang sama disampaikan Mantan Ketua MK Mahfud MD. Dalam tweetnya, dia menulis tanggapan terkait pidato Prabowo yang menyebut Indonesia bakal bubar 2030. Menurut dia, pernyataan yang disampaikan ketua umum Partai Gerindra itu bisa dipandang sebagai warning.

"Ia hrs dipandang sbg peringatan agar kita ber-hati2, jgn dipandang sbg hal serius. Makanya hrs diberi bantahan sbg pembanding. Pd 6-2-2013 Sy sdh kutip dan pidatokan di RSIS Singapure bhw mnrt McKensey pd 2030 Indonesia menjadi kekuatan ekonomi ke 7," tulis Mahfud.

 Saksikan video menarik berikut ini:


Latar Belakang Uni Soviet Bubar

Perlu Pengawasan Mendalam Terhadap Otsus Papua

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam tweetnya, menyebut Uni Soviet bubar gara-gara Gorbachev lemah dan suka pencitraan.

Fadli menyebut ada faktor internal dan eksternal yang melatari sebuah negara adidaya bubar. Jika berkaca dari Soviet, maka faktor internal tentu karena kepemimpinan Mikhael Gorbachev yang lemah.

"Jadi apa yang disampaikan Pak Prabowo sebuah peringatan, jangan sampai kita gagal, jangan sampai kita bubar. Kita harus membela RI dengan semua upaya. Jangan lengah, jangan terlalu percaya diri, jangan sampai terjadi disintegrasi sosial apalagi disintegrasi teritorial. NKRI harus kuat," kata Fadli.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya