Mentan: Masyarakat Mengeluh Harga Pangan 10 Tahun Lalu Lebih Murah

Menteri Pertanian Amran Sulaiman ingin Kementan bekerja keras menstabilkan harga pangan seperti 10 tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2018, 14:38 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan panen perdana bawang putih di Banyuwangi, Kamis (22/3/2018).

Liputan6.com, Jakarta Menjelang bulan puasa pada Mei dan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada Juni, pemerintah sedang menyiapkan langkah untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan. Pasalnya harga kebutuhan pokok, seperti beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, telur, daging belum juga stabil.

"Mari bersinergi perhatikan harga pangan di bulan suci Ramadhan, kami minta lebih baik lagi dibanding 2017. Pada tahun ini, saya minta cabai, bawang putih, bawang merah, telur ayam, daging, beras harus kita amankan. Stok kita aman bagaimana kita eksekusi nantinya," kata Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman usai melantik Pejabat Eslon I di kantornya, Jakarta, Senin, (26/3/2018).

Amran meminta kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dan seluruh stakeholder bersama dalam menjaga harga kebutuhan bahan pokok. Padahal 10 tahun lalu dikatakannya, harga pangan sangat stabil.

"Kami minta untuk seluruh jajaran kementerian, seluruh dinas pertanian provinsi, dinas pertanian kabupaten se-Indonesia, kami minta agar harga pangan lebih stabil bila perlu (seperti) 10 tahun lalu," jelasnya. 

Lebih jauh dia mengatakan, masyarakat banyak yang mengeluhkan harga pangan saat ini. Masyarakat, sambungnya, lebih banyak menilai harga kebutuhan pokok 10 tahun lalu jauh lebih murah.

Meski pada 2017, harga kebutuhan pokok jauh lebih baik, namun Amran meminta seluruh jajaran Kementan tidak berpuas diri. Dia minta jajaran Kementan bekerja keras untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dari tahun sebelumnya.

"Tahun lalu banyak orang menyampaikan bahwa inilah paling stabil 10 tahun terakhir. Tapi kami minta jajaran pertanian jangan puas dengan stabilnya harga tahun lalu, bila perlu harga pangan lebih stabil di 2018 menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri," Amran menerangkan. 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com

 


Harusnya Harga Tidak Naik

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas kendaraan Toko Tani Indonesia di TTI Center, Jakarta Selatan, Senin (6/2). Kementan melakukan pengiriman perdana komoditas pangan strategis ke 22 TTI yang tersebar di Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Menteri Amran menilai, seharusnya harga kebutuhan pokok tidak naik. Mengingat, sambungnya, sejauh ini ekspor yang dilakukan oleh Kementan mencapai 24 persen. Sedangkan untuk impor, Kementan menyesuaikan dengan jumlah permintaan.

"Harusnya tidak naik karena kita impor. Kedua bawang merah, kita ekspor harusnya tidak naik. Tidak ada alasan bawang merah naik karena kita sudah ekspor artinya berlebih. Bawang putih juga demikian karena kita impor sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan, jadi tidak ada alasan harga naik," jelasnya. 

"Daging juga kita impor sesuai kebutuhan jadi tidak ada alasan naik. Karena kami melepas impor sesuai kebutuhan. Sesuai permintaan masyarakat untuk daging, jadi enggak ada alasan daging naik juga," dia menambahkan.

Dia mengimbau kepada seluruh pengusaha terkait dan stakeholder untuk bersama menjaga stabilitas harga bahan pokok. 

"Kami imbau kepada pengusaha, saudaraku, sahabatku, mari kita menjaga harga, ini tanggungjawab kita bersama. Mari kita saling pengertian jangan dibuat gaduh, semua pengusaha bawang merah, bawang putih, cabai merah, mari kita bergandengan tangan menyejukan situasi, para konsumen dengan cara harga harus stabil. Kenapa? tidak ada alasan untuk naik karena kita sudah ekspor," tandas Amran. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya