Anniesa Hasibuan Emosi Saat Kemenag Tanya Skema Bisnis First Travel

Anniesa Devitasari Hasibuan enggan membeberkan skema bisnis yang dijalankan First Travel kepada Kementerian Agama.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 26 Mar 2018, 15:24 WIB
Terdakwa kasus dugaan penipuan dan penggelapan umrah First Travel, Kiki Hasibuan, Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman saat menjalani sidang di PN Kota Depok, Senin (21/3). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Anniesa Devitasari Hasibuan enggan membeberkan kepada Kementerian Agama terkait skema bisnis yang dijalankan First Travel.

Hal itu terungkap saat Kepala Divisi Legal First Travel, Raditya, bersaksi untuk tiga tersangka yang juga bos First Travel: Andika Surachman, Anniesa Devitasari Hasibuan, dan Siti Nuraidah alias Kiki.

Raditya mendampingi para bos travel datang ke Kementerian Agama. Menurut dia, pihak Kementerian ingin meminta penjelasan terkait adanya penundaan keberangkatan sejumlah jemaah. Ditambah lagi, beberapa jemaah yang sudah berangkat komplain karena paket yang ditawarkan tidak sesuai.

"Seingat saya seperti itu," ucap Raditya menjelaskan kepada ketua hakim, Sobandi.

Hakim Sobandi kemudian bertanya soal pemanggilan itu. "Itu pemanggilan ke berapa," tanya Sobandi.

"Kalau tidak salah pertama," jawab Raditya.

Raditya menambahkan, saat pertemuan itu, Kementerian Agama sempat mencecar sejumlah pertanyaan. Yang diingatnya pertanyaannya skema bisnis yang dijalankan First Travel. Pada saat itu Anniesa menolak menjawab.

 

 


Tanggapi Santai

Terdakwa Direktur Utama First Travel, Andika Surachman menuju ruang sidang Pengadilan Negeri Depok, Senin (26/3). JPU menghadirkan rekanan First Travel dan sejumlah mantan karyawan, salah satunya adik Andika, Agus Junaedi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Pada saat itu tidak dibuka karena tidak diizinkan oleh Bu Anniesa dan Pak Andika. Seingat saya waktu itu Beliau berkata dengan nada agak emosi, 'sampai mati pun kami tidak akan buka rahasia dapur perusahaan' ungkap Raditya menirukan ucapan Anniesa.

"Karena mungkin menurut saya saat itu setiap perusahaan punya strategi," jelasnya.

Menurut dia, saat itu perwakilan Kementerian Agama menanggapinya dengan santai.

"Mereka bilang tidak apa-apa kalau tidak mau buka skema bisnis. Cuma kalian harus tahu kami adalah regulator, sebentar lagi izin kalian akan habis," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya