Bos Facebook Kembali Minta Maaf dalam Satu Halaman Koran Penuh

Bos Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf atas skandal kebocoran data Facebook di satu halaman koran Amerika Serikat.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 27 Mar 2018, 11:19 WIB
Permintaan maaf Mark Zuckerberg di satu halaman koran besar Amerika Serikat (Sumber: Twitter @brianstelter)

Liputan6.com, Menlo Park - Media sosial Facebook sedang ramai diberitakan di seluruh dunia gara-gara skandal kebocoran data pribadi pengguna, yang dipakai untuk kepentingan kampanye.

CEO sekaligus pendiri Facebook Mark Zuckerberg pun disebut-sebut siap dipanggil oleh Kongres (Majelis Permusyawaratan Rakyat) Amerika Serikat untuk memberi keterangan jika diperlukan.

Setelah bungkam beberapa hari, Zuck, begitu sapaan karibnya, secara resmi meminta maaf kepada seluruh pengguna Facebook dan masyarakat.

Kali ini tidak lewat unggahan Facebook atau wawancara ekslusif dengan media, suami Priscilla Chan itu juga mengeluarkan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat melalui iklan di satu halaman beberapa koran ternama di Amerika Serikat.

Mengutip Ubergizmo, Selasa (27/3/2018), pada iklan tersebut, Zuckerberg meminta maaf kepada seluruh pengguna dan masyarakat serta memberikan klarifikasi tentang posisi perusahaan dalam masalah ini.

"Anda mungkin mendengar tentang aplikasi kuis dari peneliti di universitas yang membocorkan puluhan juta data pengguna di tahun 2014. Saya meminta maaf karena kami tidak melakukan lebih banyak hal saat itu," kata Zuckerberg dalam permintaan maaf Facebook tersebut.


Memastikan Kebocoran Data Tak Terulang

CEO Facebook Mark Zuckerberg. (Doc: Reuters)

Perusahaan, kata Zuckerberg, kini mengambil langkah untuk memastikan bahwa kebocoran data seperti ini tidak akan terulang kembali.

Zuckerberg melanjutkan, Facebook telah menghentikan aplikasi-aplikasi semacam ini dari memperoleh akses ke banyak informasi pengguna.

Bahkan, perusahaan membatasi data yang diberikan kepada aplikasi saat pengguna sign in ke aplikasi menggunakan akun Facebook.

Perusahaan, kata Zuckerberg, juga melakukan investigasi pada setiap aplikasi yang mendapatkan akses ke sejumlah data signifikan sebelum masalah ini diperbaiki.

Facebook menduga, akan ada aplikasi-aplikasi lain yang menggunakan data pengguna dan jika Facebook mendapati aplikasi-aplikasi tersebut, perusahaan langsung memblokir akses mereka dan melaporkan kepada pengguna yang terdampak.


Siap Dipanggil Kongres AS

Mark Zuckerberg dan Priscilla Chan yang gemar beramal (Sumber: Business Insider)

Setelah menghilang dalam beberapa hari akibat skandal kebocoran puluhan juta data pengguna Facebook, Zuckerberg sempat angkat suara lewat pernyataan resmi di Facebook dan wawancara di berbagai media.

Kali ini, pendiri Facebook itu tidak hanya meminta maaf, tetapi juga mengaku siap bila dipanggil oleh Kongres (Majelis Permusyawarahan Rakyat di Amerika Serikat) bila memang diperlukan untuk memberi keterangan.

"Saya terbuka pada hal itu," ucap Zuckerberg seperti yang dilansir oleh Recode.

"Kami sebetulnya cukup sering melakukannya. Ada banyak topik berbeda yang Kongres butuh dan ingin ketahui," tambahnya. Ia juga memastikan pihak Kongres mendapatkan akses informasi yang mereka perlukan.

Zuckerberg turut meminta maaf bila mengecewakan para pengguna Facebook setelah Cambridge Analytica menyalahgunakan 50 juta data yang mereka ambil dari pengguna.

"Kami membuat masyarakat kecewa, dan aku merasa sangat menyesal, dan aku minta maaf tentang hal itu," ucapnya.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya