Liputan6.com, Jakarta - Setelah beredar kabar akuisisi Uber oleh Grab di wilayah Asia Tenggara, akhirnya Grab mengeluarkan pernyataan resmi yang membenarkan soal kabar akuisisi tersebut.
Dalam pernyataannya, Grab menyebut layanan operasional Uber di seluruh wilayah Asia Tenggara bakal berjalan di bawah kendali Grab. Selain itu, dalam keterangannya, akuisisi layanan juga dipastikan akan menyingkirkan aplikasi Uber.
Baca Juga
Advertisement
Belakangan menurut laman AsiaOne yang Tekno Liputan6.com kutip, Senin (26/3/2017), aplikasi Uber akan berhenti beroperasi di Asia Tenggara dalam waktu dua minggu lagi. Tepatnya pada 8 April 2018.
Dalam keterangannya, Grab mengatakan, tidak akan ada perubahan dalam waktu dekat ini. Adapun layanan operasional masih akan terus berlanjut seperi biasa seiring dengan proses penggabungan platform Uber dan Grab.
"Pengguna bisa mendapatkan layanan yang lebih baik dan lebih banyak pengemudi, serta pilihan transportasi tersedia dalam satu aplikasi," kata Grab.
Artinya, pengguna setia Uber di Asia Tenggara, seperti di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam nantinya harus menggunakan aplikasi Grab.
Waktu dua minggu itu akan dipakai untuk perpindahan driver Uber ke platform Grab.
Kemudian, Grab juga meminta kepada pengguna Uber untuk mengunduh aplikasi Grab untuk memesan transportasi di Asia Tenggara. Artinya, layanan Uber hanya tersedia di luar Asia Tenggara.
Nasib Tarif dan Data Pengguna
Kepada AsiaOne, Grab mengatakan tidak akan yang berubah terkait struktur tarif gara-gara penggabungan dua aplikasi ini.
Tarif Grab pun akan dihitung berdasarkan jarak dan hal lain seperti tingginya permintaan, kondisi lalu lintas, serta perkiraan waktu tempuh.
Sementara itu terkait data pengguna aplikasi Uber, disebutkan pula bahwa informasi akun pengguna Uber masih akan dipertahankan.
Artinya, pengguna Uber masih dapat melihat perjalanan dan peringkat sebelumnya di aplikasi Uber. Akun ini bakal tetap aktif dan dapat digunakan di negara manapun tempat Uber beroperasi, tentunya di luar Asia Tenggara.
Sementara, data-data pengguna yang ada di Uber akan ditransfer kepada Grab, kecuali informasi pembayaran pengguna. Kendati demikian, data-data tersebut tidak akan bisa dilihat di aplikasi Grab.
"Ini artinya akan meningkatkan produktivitas pengemudi dan tentunya keandalan yang lebih baik bagi penumpang kami," kata Head of Grab Singapura Lim Kell Jay.
Advertisement
Aplikasi Uber Bubar Jalan
Menurut keterangan Grab yang diterima Tekno Liputan6.com, proses akuisisi layanan operasional Uber dipastikan akan 'menyingkirkan' aplikasi Uber juga.
Ini artinya, seluruh layanan operasional yang ada di dalam aplikasi Uber akan bermigrasi baik dalam hal mitra pengemudi, merchant, hingga pelanggan dari layanan berbagi tumpangan dan pemesanan makanan milik Uber. Alasannya, hal tersebut dilakukan untuk bisa meminimalisir disrupsi.
Selain itu, Grab juga ingin memastikan stabilitas mitra pengemudi Uber untuk memperoleh informasi lebih lanjut soal persyaratan pendaftaran mitra Grab.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: