5 Negara Ini 'Menggaji' Pengangguran

Tahukah Anda bahwa ada sejumlah negara yang 'menggaji' para pengangguran?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2018, 22:10 WIB
Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Tahukah Anda bahwa ada sejumlah negara yang 'menggaji' para pengangguran di negaranya? Berikut ini ulasan selengkapnya perihal tersebut.

Pemerintah Hong Kong Jumat 23 Maret 2018 lalu mengatakan lebih dari sepertiga rakyat Hong Kong atau sekitar 2,8 juta jiwa penduduk yang tidak merasakan manfaat dari anggaran pemerintah akan mendapat bantuan tunai hingga 4.000 dolar Hong Kong (sekitar Rp 7 juta).

Seperti dilansir dari South China Morning Post yang dikutip Senin (26/3/2018), pemerintah mempunyai kelebihan anggaran sebesar 11 miliar dolar Hong Kong, atau sekitar Rp 19,2 triliun.

Skema pembagiannya dibuat dalam bentuk bantuan dana tunai bersyarat, yang disesuaikan dengan data kependudukan Wilayah Administrasi Khusus Hong Kong.

Langkah pemerintah Hong Kong yang membagikan uang secara cuma-cuma buat rakyatnya ini pernah juga dilakukan sejumlah negara lain.

Bahkan di negara-negara berikut ini para pengangguran atau mereka yang belum bekerja pun mendapat 'gaji' dari pemerintahnya. Simak negara-negara yang memberi 'gaji' kepada para pengangguran berikut ini:

 

 

Saksikan juga video berikut ini:


1. Finlandia

Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Finlandia menjadi negara di Eropa pertama yang memberi gaji pokok bulanan sebesar Rp 7,8 juta bagi para pengangguran.

Kebijakan ini disebut sebagai cara pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Pejabat pemerintah dari Dinas Sosial Olli Kangas kemarin mengatakan kebijakan itu akan dicoba diterapkan selama dua tahun kepada 2.000 pengangguran yang dipilih secara acak. Kebijakan ini akan mulai diterapkan sejak 1 Januari tahun ini.

Mereka yang menerima dana bantuan pemerintah itu tidak diminta untuk melaporkan untuk apa saja uang itu mereka belanjakan.

Menurut data resmi pemerintah, pendapatan rata-rata para pekerja sektor swasta di Finlandia adalah Rp 48 juta per bulan.

Kangas mengatakan kebijakan pemerintah ini untuk mengurangi sejumlah masalah yang dialami para pengangguran. Dengan kebijakan ini diharapkan orang-orang tidak perlu berkecil hati lagi jika kehilangan pekerjaan. Meski begitu Kangas menuturkan para pengangguran yang sudah mendapat pekerjaan pun akan tetap menerima dana bantuan pemerintah sebesar Rp 7,8 juta per bulan. 


2. Swedia

Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Mungkin karena sudah terlalu makmur, Swedia merencanakan akan menggulirkan sebuah aturan unik yang bikin orang-orang sedunia iri. Pemerintah negara ini konon bakal memberikan tunjangan kepada semua rakyatnya.

Baik yang pengangguran atau pun yang tidak akan kebagian uang tunjangan. Tak tanggung-tanggung, negara ini memberikan uang yang cukup banyak bagi warganya.

Pemerintah Swedia bisa memberikan uang sekitar Rp 33 juta per bulan kepada masing-masing penduduk dewasa. Sementara untuk anak-anak, akan diberikan uang sebesar Rp 1,9 juta per minggunya.

Uang tunjangan ini berasal dari pajak dan juga asuransi sosial.


3. Irlandia

Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Di negara-negara Eropa rata-rata memang memberikan tunjangan bagi pengangguran. Namun, di Irlandia seorang pengangguran bisa mengklaim uang tunjangannya tanpa syarat.

Jumlah tunjangan yang diberikan mungkin dianggap tidak besar. Namun, uang tersebut bisa untuk menghidupi diri sendiri.

Per bulannya, para pengangguran akan mendapat uang tunjangan sekitar Rp 3 juta hingga Rp 12 juta. Tunjangan ini tak hanya untuk diri sendiri, bagi mereka yang punya anak, pemerintah akan menambahkan uang tunjangan hingga 2 juta.


4. Italia

Ilustrasi Tidak Bekerja atau Pengangguran (iStockPhoto)

Italia merupakan kota yang penuh sejarah dan budaya, namun pemerintah Negara Menara Pisa ini rupanya sangat peduli dengan kebudayaan yang ditinggalkan leluhurnya. Menurut mereka, kebudayaan yang sudah ada ini wajib dijaga oleh generasi muda mereka.

Untuk menjaga budaya leluhur, pemerintah akan melakukan apa saja meski harus merogoh kocek besar. Karenanya, pemerintah Italia kemudian membuat peraturan untuk memberikan warganya yang berusia 18 'uang jajan' untuk melestarikan budaya mereka.

Dilansir dari The Independent, Rabu (24/8), uang tersebut dapat digunakan untuk membeli buku-buku yang bisa meningkatkan wawasan akan kebudayaan di sana.

Tak hanya untuk membeli buku, uang sebanyak 500 (setara Rp 7,4) itu bisa juga dipakai untuk menonton film, konser musik dan lain sebagainya. Wakil Parlemen Tommaso Nannicini mempercayai dana yang diberikan pemerintah akan dibelanjakan dengan baik oleh para remaja ini.

"Inisiatif ini mengirimkan pesan yang jelas kepada anak-anak dan mengingatkan mereka adalah bagian dari masyarakat dan kami menyambut mereka dengan baik," ujar Nannicini.

"Ini juga mengingatkan pentingnya konsumsi budaya baik untuk memperkaya diri sendiri sebagai pribadi dan memperkuat struktur masyarakat," sambung dia.

Para remaja 18 tahun ini nantinya dapat mengklaim dana tersebut pada sebuah aplikasi dan mereka bisa mengunduh voucher yang nantinya mereka gunakan untuk membeli barang-barang kebudayaan.

Pemberian dana ini akan mulai dilaksanakan pada 15 September mendatang. Sementara itu, pemerintah Italia juga akan memberikan bonus serupa kepada para guru dengan nilai bonus yang sama.

Reporter: Pandasurya Wijaya

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya