Jokowi Ingin Program Padat Karya Bantu Ekonomi Desa

Menurut Jokowi, setidaknya ada dua hal yang menjadi sasaran dalam program Padat Karya Tunai ini.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 27 Mar 2018, 02:14 WIB
Jokowi saat meninjau kegiatan padat karya tunai di Desa Pematang Panjang Kalsel.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menginginkan program padat karya tunai dapat membantu ekonomi rakyat di pedesaan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau kegiatan padat karya tunai di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Senin (26/3/2018).

Menurut Jokowi, setidaknya ada dua hal yang menjadi sasaran dalam program Padat Karya Tunai ini. Yang pertama pembangunan infrastruktur dan yang kedua meningkatkan ekonomi rakyat.

Bukan untuk infrastruktur saja tapi juga untuk banyak hal.

"Jadi kalau ini yang kita lihat ya di infrastruktur untuk jalan produksi dan sekali lagi, kita harapkan peredaran uang di desa semakin meningkat sehingga daya beli dan konsumsi juga semakin naik. Goalnya ke sana," kata Jokowi dalam keterangan tertulisnya.

Dalam program Padat Karya Tunai di Desa Pematang Panjang, dilakukan peningkatan atau pengerasan jalan lingkungan atau jalan warga. Nantinya jalan tersebut akan diprioritaskan untuk jalan produksi, jalan antar desa, jalan menuju ke persawahan, dan irigasi untuk sawah.

"Saya kira hal-hal yang sifatnya produktif, infrastruktur yang sifatnya produktif. Intinya kita ingin memperbaiki jalan-jalan produksi menuju ke pertanian, menuju ke desa itu menjadi lebih baik lagi," ucap.

Selain itu, Jokowi meminta kepada seluruh kementerian untuk menjalankan program Padat Karya. Sehingga, kata dia, akan lebih banyak desa yang meningkat ekonominya.

"Ini baru tahap pertama jadi masih belum banyak, lalu belum di kementerian yang lain. Saya cek kemarin Kementerian BUMN juga masih baru mulai. Kemenhub juga baru mulai," tambah Jokowi.


Didampingi KSP

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi pertanyaan kepada seorang siswa acara penyerahan KIP dan PKH di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (26/3). (Liputan6.com/Pool/Biro Setpres)

Jalan yang dibangun sepanjang 398 meter dan lebar 3 meter ini memiliki nilai proyek sebesar Rp115.919.200 dan dikerjakan dengan metode swakelola. Pengerjaan diperkirakan berlangsung selama 15 hari dengan menyerap 30 tenaga kerja.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam peninjauan ini, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.

Setelah selesai meninjau program padat karya tunai tersebut, Presiden dan Ibu Negara Iriana Jokowi kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85 melalui Pangkalan TNI AU Syamsuddin Noor, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya