Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyatakan, penurunan tarif tol akan menekan angka inflasi. Pasalnya, kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ongkos logistik dan meningkatkan aktivitas perdagangan.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah mematok laju inflasi sebesar 3,5 persen di 2018.
Baca Juga
Advertisement
"Itu bisa berdampak pada inflasi," ungkap Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Darmin belum berani mengatakan kapan aturan penurunan tarif tol keluar karena masih perlu dikaji lebih lanjut oleh pihak terkait, seperti Kementerian PUPR. Namun mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) memastikan sesegera mungkin.
"Ya pokoknya secepatnya," ujar dia.
Dia pun mengaku, akan berdiskusi lagi dengan Kementerian PUPR terkait pembatasan muatan truk logistik di tol.
"Itu juga nanti termasuk yang dibicarakan," tukas Darmin Nasution.
Jokowi Ungkap Alasan Penurunan Tarif Tol
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan dibalik keinginannya untuk menurunkan tarif tol. Salah satu agar biaya logistik di Indonesia bisa turun.
Jokowi menyatakan, dirinya telah menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mengkaji penurunan tarif tol.
"Saya hanya minta kepada Menteri PU, Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, agar tarif tol yang berhubungan dengan transportasi logistik kita, transportasi barang, itu bisa diturunkan sebanyak-banyaknya," ujar dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 23 Maret 2018.
Dia menuturkan, dengan ada penurunan tarif, maka diharapkan juga berdampak pada menurunnya biaya logistik di dalam negeri. "Kita masih bisa 20 persen, 30 persen. Ini masih dihitung-hitung," lanjut dia.
Jokowi mengungkapkan, karena tujuannya untuk menurunkan biaya logistik, maka yang diutamakan untuk mendapatkan menurunan tarif yaitu angkutan logistik. Sebab selama ini dirinya sering mendapatkan aduan para pengemudi angkutan logistik jika tarif yang diterapkan selama ini terlalu mahal.
"Ya sering turun ke bawah, sering ke daerah, itu suara-suara seperti itu yang saya dengar. Ini dari sopir, saya apa adanya. kalau hanya satu supir enggak apa-apa. Kalau sudah masuk 2 sopir, 3 sopir, oh ini mesti harus dievaluasi. (Penurunan untuk semua kendaraan?) Logistik terutama," ujar dia.
Advertisement