Liputan6.com, Jakarta - PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ini. HELI merupakan perusahaan ketiga yang melantai di BEI pada tahun ini.
Pada pencatatan perdana ini, saham HELI melejit 70 persen atau 77 poin ke level ke Rp 187.
Dalam pelepasan saham perdana atau initial public offering (IPO) ini Jaya Trishindo melepas 250 juta saham baru atau setara dengan 30,53 persen modal disetor setelah IPO.
"Saya berharap perusahaan ini secara unik dapat berkembang di Indonesia. Dan pemegang sahamnya bukan hanya dari keluarganya saja, tapi kita semua, masyarakat. Tolong masyarakat jadi transparansi, fairness, dan juga publisitas dari perseroan," tutur Direktur Utama (Dirut), Tito Sulistio pagi ini.
Baca Juga
Advertisement
Jaya Trishindo pada 2018 ini menargetkan untuk menambah 2 unit helikopter sebagai penunjang perseroan dan menargetkan kenaikan penjualan sebesar 30 hingga 40 persen di tahun ini dengan penjualan per September 2017 senilai Rp 87,7 miliar.
Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja menyebutkan catatkan saham di pasar modal sesuai dengan strategi perseroan.
"Sudah hampir 8 tahun bagi perseroan beroperasi. Catatkan saham adalah cocok dengan strategi dan perusahaan kita. Ini merupakan langkah yang tepat. Saya harapkan industri di Bursa dapat berjalan dengan baik di bursa," ujarnya.
Perseroan akan menggunakan seluruh dana IPO untuk meningkatkan penyertaan pada entitas anak. Anak perseroan tersebut ialah PT Komala Indonesia dengan 99 persen kepemilikan dikuasai oleh PT Jaya Trishindo.
Selain itu, oleh entitas anak perusahaan tersebut, sebanyak 60 persen akan digunakan untuk belanja modal sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Komala Indonesia sendiri bergerak di bidang penyewaan helikopter.
Profil Jaya Trishindo
Untuk diketahui, Jaya Trishindo adalah perusahaan yang bergerak di sektor jasa transportasi udara komersial tak terjadwal. Perseroan melepas 250 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam penawaran saham perdana.
Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 110 per saham. Total dana diraih dari IPO sebesar Rp 27,5 miliar.Total saham dicatatkan 819 juta saham sehingga membentuk kapitalisasi pasar saham Rp 90,09 miliar. Jumlah saham dicatatkan terdiri dari saham IPO sebesar 250 juta saham dan saham pendiri 569 juta saham.
Dalam IPO, perseroan dibantu oleh PT UOB Kay Hilan Sekuritas.Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dana hasil IPO antara lain digunakan sebesar 60 persen untuk belanja modal dengan membeli dua helicopter dan modal kerja sebesar 40 persen.
Selain itu, perseroan menawarkan waran sebesar 125 juta waran. Setiap pemegang saham dapat memiliki satu waran. Harga waran yang ditawarkan Rp 400. Dana hasil penawaran waran untuk modal kerja.
Advertisement