Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memerintahkan agar semua kebijakan yang perlu diketahui publik harus satu komando melalui dirinya. Berkaca pada kasus bocornya rencana penutupan Alexis beberapa waktu lalu, Anies menganggap surat edaran yang bocor ke media merupakan satu tindakan yang tidak dapat ditoleransi karena tak sesuai komandonya.
"Disiplin tuh artinya disamakan. Saya kasih komando, saya arahnya begini, semuanya ikut arah itu. Jadi, disiplin kan artinya semuanya jadi sejalan," kata Anies di Makodam, Jumat, 23 Maret 2018.
Advertisement
Anies menegaskan akan mendisiplinkan anak buahnya yang tidak patuh perintah atau komandonya. "Mereka yang tidak disiplin akan saya disiplinkan. Termasuk siapa pun yang tidak mengikuti instruksi gubernur," tegas Anies Baswedan.
Pendisiplinan Anies Baswedan kini terbukti mampu membungkam anak buahnya untuk berbicara. Kepala Satpol PP Jakarta Yani Wahyu, misalnya, saat ini tidak berani berbicara apa pun mengenai kebijakan.
No Comment
Yani mengatakan untuk menanyakan mengenai Alexis dan kebijakan lain ke gubernur. "Ke Pak Gubernur saja. (Rapat) Enggak omongin apa-apa. Enggak ada yang ngomongin apa-apa. Enggak ada. Pokoknya kalau hal-hal yang begitu silakan tanya ke Pak Gubernur," kata Yani di Balai Kota Jakarta, Senin (26/3/2018).
Yani mengatakan, kewenangan untuk berbicara ke media adalah kewenangan gubernur bukan dirinya maupun SKPD lain. "Ya silakan ke Pak Gubernur, karena Beliau yang mempunyai kewenangan. Ke Pak Gubernur saja ya mohon maaf," ucap Yani.
Menurut dia, kebijakan bicara satu pintu, yakni lewat gubernur, agar sistem menjadi terarah. "Ke Pak Gubernur biar terarah, tersistem, silakan ke Pak Gubernur," ujarnya.
Tak mau terus dikejar media, Yani mengeluarkan jurus sakit. "Saya sakit gigi lagi, sekarang sariawan. Sudah-udah ya."
Hal senada dilakukan Kepala DPMPTSP Edy Junaedi, perihal surat penutupan Alexis yang akan dikeluarkan pihaknya, Edy tidak membenarkan maupun membantah.
"Saya no comment deh, no comment," jawab Edy.
Advertisement