Liputan6.com, Jakarta - Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) sedang menjadi perbicangan paling menarik di dunia gaming.
Judul seperti Star Trek: Bridge Crew, Robo Recall, Elite: Dangerous, dan Lone Echo telah berhasil memukau kalangan gamer, baik dari gamer itu sendiri maupun kritikus.
Sekarang, sineas gim di Indonesia mulai unjuk kepiawaian dalam merancang gim VR. Salah satunya lewat Codename: Mindvoke yang diperkenalkan oleh Shinta VR. Salah satu pendirinya adalah pemuda asal Indonesia.
Codename: Mindvoke adalah gim multiplayer berjenis FPS (First Player Shooter) yang membawa pemain ke dunia sureal, dipadukan dengan unsur cyberpunk untuk saling bertanding.
Baca Juga
Advertisement
Akira Sou selaku co-founder dari Shinta VR mengaku optimis pada kemampuan yang dimiliki developer lokal.
"Saya sangat yaking bahwa talenta developer Shinta VR di bidang Virtual Reality mempunyai level yang patut diperhitungkan, dan permainan multiplayer adalah salah satu solusi terbaik untuk menciptakan ekosistem industri VR," ucapnya.
Shinda VR pun mengadakan kompetisi Codename: Mindvoke pada 6-28 April 2018 mendatang. Akira juga berniat mengadakan kompetisi serupa di banyak negara.
"Saya yakin Codename: Mindvoke bisa menjadi salah satu gim VR yang diminati secara global. Saya ingin memiliki banyak kejuaraan di setiap negara," ungkap Akira.
"Kompetisi ini adalah langkah awal kami untuk mewujudkan visi besar menjadikan VR agar dapat dinikmati semua kalangan," ujarnya menambahkan.
Sebagaimana gim menarik lainnya, Codename: Mindvoke juga menyajikan cerita yang filosofis, sehingga pemain tidak hanya menghabiskan waktunya untuk menikmati pengalaman di Virtual Reality, tapi juga memaknai konsep dunia surealis yang dihadirkan.
Didirikan oleh Pemuda Indonesia dan Jepang
Shinta VR didirikan oleh dua pemuda, yaitu Andes Rizky dari Indonesia dan Akira Sou dari Jepang.
Andes Rizky merupakan lulusan Universitas Indonesia jurusan fisika angkatan 2005. Ia memang menyukai seni dan teknologi sehingga ia tertarik untuk terjun ke teknologi VR.
Andes bertemu dengan Akira Sou, seorang lulusan ilmu komputer dari Universitas Waseda, salah satu universitas terbaik di Jepang.
Sebelumnya, Akira bekerja di NTT Data sebagai ketua tim systems engineer. Ia pun sudah aktif mengadakan banyak acara-acara VR di Jepang. Setelah keluar dari NTT Data, ia bertemu dengan Andes di Jakarta.
Karena memiliki visi yang sama terkait VR, kedua lelaki itu pun menjadi nakama (sahabat), dan bersama-sama mendirikan Shinta VR di Jakarta pada 2016.
Advertisement
Ingin Berpartisipasi?
Untuk kamu yang ingin menjajal gim VR buatan anak negeri, silahkan ikut bertanding di kompetisi Codename: Mindvoke.
Kamu bisa langsung datang ke What's Up Cafe di Kebon Jeruk mulai tanggal 3 April 2018. Bisa juga melakukan pendaftaran melalui link ini.
Jangan khawatir bila kamu belum punya tim, karena kamu bisa turut bergabung dan dicarikan tim oleh Shinta VR.
Kamu juga bisa mendapatkan informasi detail dengan mengecek Instagram Shinta VR, yaitu @shintavrid.
(Tom/Isk)
Saksiksan Video Pilihan Berikut Ini: