Liputan6.com, Sumenep Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut dua, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, mengunjungi sentra batik tulis di Sumenep, Senin (26/3/2018). Tepatnya, di Sentra Kerajinan Batik Tulis Melati Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.
Di sentra tersebut, ia menyempatkan diri untuk mencoba menggunakan canting dan menggores malam di atas kain mori. Sebelum mencoba, Wakil Gubernur Jatim selama dua periode ini dengan saksama memerhatikan para pengerajin membatik. Saat kunjungan tersebut, para pengrajin memang sedang membatik.
Advertisement
"Maaf, perbolehkan saya untuk mencoba," ujar Gus Ipul kepada seorang pengrajin.
Ia menggambar pola bunga dalam batiknya tersebut. Sebuah pola bergambar bunga lengkap dengan kelopak hingga benang sarinya.
Meskipun berhasil menuntaskan gambarnya, Gus Ipul mengaku kesulitan. Hasil goresan cantingnya pun sedikit berbeda dengan para pengrajin.
"Membatik ini bukanlah perkara mudah. Perlu keahlian tertentu. Namun, saya melihat sendiri para pengerajin sudah sangat profesional bisa membatik dengan sangat cepat. Ini bukti bahwa kalau sudah terlatih, maka akan bisa menjadi profesional. Inilah pentingnya pelatihan dalam UMKM," ucapnya sembari membatik.
Gus Ipul pun mengapresiasi para pengrajin batik di kawasan tersebut yang terus meningkatkan pasar sekaligus permintaan dengan persediaan bahan baku yang cenderung bisa dipenuhi.
"Serta untuk pembiayaan juga demikian. Relatif tak ada masalah. Ini adalah salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan untuk menyerap lapangan kerja," kata dia.
Pihaknya lantas mendorong pasar batik untuk bisa memenuhi pasar ekspor.
"Syaratnya, kualitasnya bisa terpenuhi," ujar Gus Ipul.
Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja sekaligus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gus Ipul kelak akan menjalankan program Superstar.
Program Superstar merupakan kepanjangan dari Sentra UMKM dan Pemberdayaan Start Up. Melalui Program Superstar, sentra UMKM akan dikembangkan dengan inti-plasma yang terintegrasi dengan kluster industri pengolahan.
Melalui program tersebut, pemerintah akan banyak melakukan pendampingan kepada sektor UMKM, terutama yang berbasis perempuan. Pendampingan tak hanya dilakukan dalam bentuk pelatihan tenaga kerja, tetapi juga pemberian modal bagi pengrajin.
"Industri kreatif di Jawa Timur, khususnya batik merupakan salah satu aspek yang menjanjikan bagi Jawa Timur. Oleh karenanya, wajib kita jaga. Inilah salah satu komitmen kami untuk terus membantu perekonomian keluarga, khususnya perempuan melalui pemberdayaan UMKM," ucap Gus Ipul.
Dalam kunjungannya kali itu, dirinya juga membeli salah satu koleksi kerajinan setempat.
(*)