Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat ada dua BUMN melalui anak usahanya yang akan melakukan divestasi beberapa ruas tol kelolaannya.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk bakal mendivestasikan sahamnya pada enam ruas tol dengan instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Advertisement
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN Ahmad Bambang mengungkapkan jika sejauh ini, RDPT Waskita Karya sudah mendapat surat efektif dari OJK.
Rencananya, anak usaha Waskita Karya akan mendivestasikan tiga ruas tol miliknya yakni Kanci - Pajagan, Pajagan - Pemalang, dan Pasuruan - Probolinggo.
"Investor yang berminat Taspen, Jamkrindo, Jasa Raharja, Asabri, Dana Pensiun dan beberapa perusahaan lain. Targetnya bisa peroleh dana kurang lebih Rp 5 triliun," kata Ahmad Bambang di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Sementara untuk RDPT Jasa Marga prosesnya masih terus bergulir di OJK. Perseroan berencana melakukan divestasi saham di tiga entitas anak yakni PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Ruas Tol yang ditawarkan yakni Batang - Semarang, Solo - Ngawi, dan Ngawi - Kertosono.
"Untuk Jasa Marga, hanya 20 persen kepemilikan yang ditawarkan dengan target perolehan dana sebesar Rp 3 triliun," dia menuturkan.
Menurutnya langkah ini dilakukan demi memperkuat keuangan perseroan mengingat keduanya sedang banyak berinvestasi. Maka dari itu, pendanaan melalui instrumen RDPT dinilai cocok bagi Jasa Marga dan Waskita Karya yang banyak berinvestasi pada proyek infrastruktur berskala besar.
"RDPT untuk menjaga covenant dan profit perusahaan agar tetap baik. Sebab kalau semua investasi sendiri lewat pinjaman bank, maka dalam jangka pendek profit perusahaan akan tertekan oleh bunga, sementara jalan tol yang sudah dikerjakan belum beroperasi," tandas dia.
Bakal Diresmikan Jokowi, Tol Ngawi-Kertosono Bisa Jadi Lapangan Kerja Baru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan ruas Tol Ngawi-Kertosono seksi Ngawi-Wilangan pada 29 Maret 2018.
Rampungnya jalan Tol Ngawi-Kertosono menambah panjang daftar pembangunan megaproyek Tol Trans Jawa yang diharapkan bisa memberi peran penting dalam proses distribusi barang dan jasa dan berdampak ke perekonomian nasional.
Jalan Tol Trans Jawa akan tersambung mulai dari Merak, Surabaya, hingga Probolinggo. Selanjutnya tersambung ke Probolinggo dengan Banyuwangi, yang pembangunannya kini sedang dalam persiapan konstruksi.
Baca Juga
"Ditambah lagi adanya sistem tarif yang lebih sederhana dengan membagi hanya tiga kelas. Maka beroperasinya ruas jalan tol ini akan mampu menurunkan biaya logistik dari dan ke Timur (Perak, Surabaya) maupun ke Barat (Jakarta dan sekitarnya)," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN, Ahmad Bambang di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Dia berharap jalan tol ini akan menambah lapangan kerja baru dan memacu perkembangan pembangunan, sehingga dapat meningkatkan ekonomi di sekitarnya. "Pada gilirannya, masyarakat sekitar juga akan menjadi semakin sejahtera," ujar dia.
Jalan Tol Ngawi-Kertosono terbentang sepanjang 87,02 kilometer (km). Dari total 87,02 km tersebut, 48 km (Seksi Ngawi-Wilangan) dibangun oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (PT NKJ), selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
PT NKJ merupakan perusahaan patungan antara Jasa Marga dan Waskita Karya dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing sebanyak 60 persen dan 40 persen.
Sementara sisanya sepanjang 38 km (Seksi Wilangan-Kertosono) merupakan porsi pemerintah yang masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada kuartal IV tahun ini.
Advertisement