Gerindra: Anies Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo

Sosok lainnya yang cocok menjadi cawapres Prabowo adalah mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Sohibul Iman, dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

oleh Merdeka.com diperbarui 27 Mar 2018, 12:42 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri), Sudirman Said (kedua kanan) saat mengumumkan calon Gubernur Jawa Tengah di Rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu (13/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpeluang untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Sebab, Anies memiliki kecerdasan dan elektabilitas yang baik.

"Pak Anies punya peluang yang besar. Tentu dia sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya kecerdasannya elektabilitasnya. Tapi kita belum bisa memutuskan," kata Riza pada wartawan, Selasa (27/3/2018).

Selain memiliki kepiawaian dan elektabilitas, kata Riza, Anies juga memiliki dukungan dari internal. "Tentu ada yang memang pendukung-pendukung Pak Anies dari Partai Gerindra dan lainnya mendukung bahwa cawapresnya Pak Anies," ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi II ini juga melihat sosok lainnya yang cocok menjadi cawapres Prabowo. Di antaranya mantan Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, Sohibul Iman, dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Pak Gatot juga punya peluang dan kesempatan yang sama. Jadi dua ini punya kesempatan yang sama. Di samping tentu kita juga harus melihat ada nama lain seperti Pak Sohibul, Pak Aher, ada Cak Imin, Pak Zul, jadi semua ini punya peluang yang sama. Jadi memang tidak mudah," ungkapnya.

Terkait pemutusan cawapres, kata dia, semua akan dikomunikasikan pada poros koalisi. Itu karena, untuk maju Pilpres 2019 mantan Danjen Kopassus itu harus diusung partai lain.

"Harus dengan koalisi, tidak bisa kita putuskan sepihak. Apalagi Pak Prabowo sangat bijaksana dan negarawan. Beliau pasti sangat menghargai dan menghormati pendapat dari partai-partai dan akan duduk secara bersama sama," dia menandaskan.


Pesan JK untuk Anies

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri), Sudirman Said (kedua kanan) saat mengumumkan calon Gubernur Jawa Tengah di Rumah Kertanegara, Jakarta, Rabu (13/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, wakil Presiden Jusuf Kalla tak setuju apabila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju dalam pertarungan Pilpres 2019-2024. Menurut Jusuf Kalla, Anies lebih baik fokus membenahi DKI Jakarta.

"Ndak, Ndak (tidak, tidak ). Semua bisa (cawapres), tapi Anies konsentrasi Gubernur DKI," kata Jusuf Kalla usai jalan santai di kawasan Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2018).

Terkait pendamping Joko Widodo alias Jokowi, JK menuturkan pendamping Jokowi di Pilpres mendatang harus yang mampu mendongkrak elektabilitas dan siap membantu pekerjaan seorang presiden.

"Siapa yang bisa menambah elektablitas dan siapa yang bisa membantu," ujar JK.

JK sendiri sudah menolak maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2019 mendatang. Sebab, perundangan membatasi masa jabatan presiden dan wakil presiden hanya dua periode.

Meski begitu, mantan Ketua Umum Golkar itu mengungkapkan dua kriteria ideal sosok cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

"Pertama bisa menambah elektabilitas," ujar JK.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya