Liputan6.com, Cirebon - Umumnya, para pecinta sepeda tua atau ontel banyak digandrungi oleh masyarakat khususnya laki-laki. Selain hobi, sepeda ontel merupakan bagian dari saksi bisu sejarah di Indonesia.
Puluhan pecinta sepeda Ontel yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) tersebut sudah sampai di Cirebon. Rencananya, para pecinta sepeda tua tersebut akan menyelesaikan perjalanan mereka menuju Bali untuk mengikuti kongres tahunan Internasional Veteran Cycle Association (IVCA) di Bali pada 12-16 April 2018.
Baca Juga
Advertisement
Pantauan di lapangan, 10 pecinta sepeda tua berhasil menempuh perjalanan dari titik nol kilometer di Mercusuar Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Mereka adalah perwakilan dari Kosti se-Jawa.
Uniknya, satu diantara peserta gowes sepeda tua tersebut adalah perempuan. Pecinta Ontel bernama Ni Made Dwi Puspasari (44) merupakan perwakilan dari Kosti Denpasar.
"Dari Bali saya diantar ke Jakarta kemudian diantar lagi sama teman-teman komunitas pulang ke Bali," kata Dwi Puspari tertawa, Selasa (27/3/2018).
Dwi mengaku sudah hampir 18 tahun menggeluti hobi nya menggowes sepeda tua ini. Tidak sedikit beberapa kegiatan diikutinya bertaraf nasional.
Dwi mengatakan, sebelum gowes dari Anyer ke Bali, Dwi juga pernah menempuh rute terjauh dalam tur Srikandi Indonesia. Dalam tur itu, dia menggowes dari Aceh hingga Padang.
Selain itu, Dwi juga pernah mengikuti tour dengan rute Mamuju hingga Makassar. "Bali ke Jakarta juga pernah dalam Srikandi Indonesia itu beberapa tahun lalu dan sekarang rute terjauh lagi Anyer ke Bali," kata Dwi.
Misi Kampanye
Perjalanan Dwi menggowes sepeda tua ke beberapa wilayah di Indonesia tidak hanya didasari hobi. Dia mengaku, kegemarannya terhadapa sepeda tua itu memotivasi Dwi untuk mengkampanyekan hidup sehat dengan bersepeda.
"Terutama kampanye saya jangan malu naik sepeda ontel karena ini juga bagian dari sejarah Indonesia," kata Dwi.
Dalam menjalankan misi kampanye tersebut, sebagian besar aktivitas sehari-hari Dwi diisi dengan menggunakan sepeda Ontel. Termasuk ketika Dwi sedang bekerja.
Dwi yang memiliki hobi travelling ini mengaku senang dapat mengikuti even bertaraf internasional. Menurut Dwi, setiap perjalan memiliki sensasi yang berbeda termasuk saat menikmati perjalanan dari Anyer ke Cirebon.
Menurut dia, perjalanan dari Anyer ke Cirebon memiliki kesan tersendiri.
"Ya bisa merasakan panas dan macetnya pantura tapi tetap saya nikmati kalau tidak bisa jenuh di perjalanan," ujar dia.
Namun demikian, Dwi mengaku, kondisi jalan yang rusak dianggap tidak aman untuk dilintasi pesepeda khususnya ontel. Dwi mengaku sepanjang perjalanan masih menemukan jalanan yang tidak mulus sehingga rawan terhadap ban sepeda yang pecah.
"Mudah-mudahan bisa segera diperbaiki karena roda sepeda kan tipis apalagi ontel," harap Dwi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement