Liputan6.com, Delaware - Teknologi yang dikembangkan dalam robot seks kian canggih. Tak hanya pandai "melayani" manusia saja, robot-robot tersebut juga diprogram untuk menghibur pemiliknya.
Contohnya saja robot seks bernama Henry. Robot seharga US$ 11.000 atau setara Rp 154 juta ini rupanya pandai melontarkan lelucon.
Advertisement
Penciptanya menyebut, Henry bisa menyambut pemiliknya saat pulang rumah dan berdiskusi mengenai film atau tayangan TV yang aling sering ditonton sang empunya. Ia bahkan bisa merayu dengan kata-kata romantis dan membuat puisi, juga menyanyikan lagu cinta.
Dengan tinggi 1,8 meter, berpostur six-pack dan kulit sawo matang, Henry diklaim sebagai robot seks pendamping pertama di dunia yang ditujukan untuk para wanita kesepian.
Setiap bagian dari dirinya dapat diciptakan sesuai pesanan, termasuk ukuran dan bentuk kelaminnya, meskipun pengembangnya belum menemukan cara untuk membentuknya secara khusus.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh pabrik pembuatnya, Realbotix, Henry melontarkan sebuah kelakar.
"Apa yang dilakukan awan jika gatal? Menemukan gedung pencakar langit terdekat," ucapnya, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (27/3/2018).
Meski sudah bisa diajak berbincang, sayangnya, Henry belum sempurna. Ia belum bisa bergerak walau tubuh silikonnya secara anatomi sudah benar. Interaksi dapat dilakukan melalui aplikasi di iPad atau gawai pemiliknya.
"Apakah kamu pernah ke Brasil?", tanya seseorang kepada robot seks itu dalam rekaman tersebut.
"Aku sudah pernah berbincang dengan orang-orang Brasil. Dua kurator saya... berasal dari Brasil," jawab Henry.
Saksikan videonya berikut ini:
Saingan Pria Sungguhan?
Matt McMullen, CEO Realbotix, meluncurkan Henry awal tahun ini. Ia mengatakan, robot seks tersebut menawarkan "persahabatan" bagi para wanita kesepian di seluruh dunia.
McMullen menyatakan, wanita memiliki masalah kesepian yang sama dengan pria. Orang-orang menganggap robot-robot itu sebagai boneka seks semata, tetapi kata McMullen, semua itu tentang persahabatan.
"Di dunia serba digital saat ini, orang-orang kehilangan interaksi sesama manusia. Untuk itulah, kami menciptakan robot semacam ini," paparnya.
Realbotix sebelumnya telah memproduksi Harmony, robot seks wanita yang kontroversial karena puluhan bagian tubuhnya dapat diganti.
Pasar untuk robot seks saat ini totalnya 95 persen, didominasi oleh robot laki-laki. Sedangkan untuk robot perempuan banyak mendapat kritikan karena dianggap merendahkan martabat wanita.
Ahli matematika dari Harvard University, Dr. Cathy O’Neil, mengatakan bahwa Henry mungkin bisa jadi teman baik untuk wanita dan pria.
"Apa yang tidak disukai dari robot yang gagah? Ada kemungkinan mereka akan melampaui kemampuan pria asli, tidak hanya soal ranjang. Ini bisa memotivasi laki-laki untuk meningkatkan performa mereka saat bercinta dan mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan wanita," tegasnya.
Advertisement