Golkar Gelar Rapat Malam Ini, Bahas Hasil Rakernas dan Rapimnas

Sementara itu, topik mengenai cawapres Joko Widodo tidak akan dibahas dalam rapat Partai Golkar kali ini.

oleh Anendya NiervanaMerdeka.com diperbarui 27 Mar 2018, 20:46 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto

Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar menggelar rapat internal dengan para pengurus di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Selasa (27/3/2018). Rapat tersebut membahas hasil dari Rakernas dan Rapimnas Golkar.

"Hari ini kan kita bicara dengan Dewan Pembina mengenai hasil dari rakernas kemarin dan kemudian isu-isu strategis dari hasil rapimnas kemarin," ujar Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebelum memasuki ruang rapat.

Menurut Airlangga, rapat juga akan mendiskusikan konsolidasi terkait pilkada dengan para anggota di kepengurusan Partai Golkar yang baru terbentuk. Selain itu, rapat akan membahas penjaringan daftar calon sementara DPR RI untuk Pemilu 2019.

"Kemudian juga tentu kita akan bahas kesiapan untuk Pemilu 2019 yang akan datang," kata Menteri Perindustrian itu.

Sementara itu, topik mengenai cawapres Joko Widodo tidak akan dibahas dalam rapat kali ini. Sebab, Golkar sudah sepakat cawapres akan digodok setelah masa pilkada selesai.

"Ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan Bapak Presiden pada saat pertemuan di Bogor bahwa sejauh ini akan diadakan pembicaraan-pembicaraan dengan ketua-ketua partai yang mendukung beliau," ucap Airlanggga.

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, penggodokan cawapres untuk Jokowi saat ini baru mencapai tahap kriteria.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pembahasan Pemilu Diperlukan

Presiden Jokowi (kanan) berbincang bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai olahraga bersama di Istana Bogor, Sabtu (24/3). Keduanya berbincang mengenai beberapa isu nasional dan tentang cawapres. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Sementara itu, Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fahmi Idris menambahkan, pembahasan soal persiapan jelang Pilkada dan Pemilu 2019 diperlukan karena dinamika politiknya berbeda dengan Pemilu 2014.

"Dengan peserta pemilu yang cukup banyak berbeda dengan empat tahun lalu (pemilu 2014) tentu persoalannya akan berbeda," kata Fahmi di lokasi yang sama.

"Tapi dengan persiapan yang rada matang tentu bisa kita hadapi, walaupun di internal kita ada permasalahan-permasalahan," kata Fahmi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya