Liputan6.com, Gianyar: Liburan bisa dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan positif. Seperti yang dilakoni anak-anak di Desa Batuan, Sukawati, Gianyar, Bali. Mereka mengisi waktu luang dengan melukis telur. Asyiknya lagi, hasil lukisan bisa dijual sebagai suvenir atau oleh-oleh khas Pulau Dewata yang dibeli para wisatawan lokal dan mancanegara.
Anak-anak melukis dipandu I Wayan Sadra, seniman perintis lukisan telur khas Bali. Ia mengajarkan berbagai tema lukisan. Seperti tumbuhan, hewan, wayang, hingga kartun. Tema-tema lukisan tadi lalu dituangkan di media telur angsa, bebek, dan burung onta. Rata-rata anak-anak ini perlu waktu tiga hingga enam bulan untuk mempelajari teknik melukis telur.
Rata-rata tiap anak mampu melukis satu telur per hari. Tapi kalau lukisan telur rumit seperti ini, satu telur perlu dua hingga tiga hari untuk melukisnya. Inilah yang membuat harga telur lukis bervariasi mulai Rp 30 ribu hingga ratusan ribu rupiah per butir.(AIS)
Anak-anak melukis dipandu I Wayan Sadra, seniman perintis lukisan telur khas Bali. Ia mengajarkan berbagai tema lukisan. Seperti tumbuhan, hewan, wayang, hingga kartun. Tema-tema lukisan tadi lalu dituangkan di media telur angsa, bebek, dan burung onta. Rata-rata anak-anak ini perlu waktu tiga hingga enam bulan untuk mempelajari teknik melukis telur.
Rata-rata tiap anak mampu melukis satu telur per hari. Tapi kalau lukisan telur rumit seperti ini, satu telur perlu dua hingga tiga hari untuk melukisnya. Inilah yang membuat harga telur lukis bervariasi mulai Rp 30 ribu hingga ratusan ribu rupiah per butir.(AIS)