Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak terus aktif membangun koneksi sosial bersama beragam unsur-unsur masyarakat.
Setelah sebelumnya berkomitmen membantu para santri di dunia bisnis online, sekarang Bukalapak menjalin kerja sama dengan wanita Bhayangkari.
Bertempat di Wisma Bhayangkari, Jakarta Selatan, pihak Bukalapak melakukan penandatangan program Srikandi bersama wanita Bhayangkari untuk membagikan wawasan, strategi, dan trik di dunia bisnis online kepada organisasi persatuan istri anggota Polri tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Bhayangkari mempunyai banyak anggota yang saat ini sedang menjalani bisnis secara online. Untuk itu, melalui kerjasama ini Bukalapak akan membantu dalam memberikan pembinaan kepada para wanita Bhayangkari mengenai wawasan kewirausahaan," ucap Muhammad Fajrin Rasyid, Co-Founder dan CFO Bukalapak seperti yang dikutip pada rilis resmi Bukalapak pada Kamis (29/2/2018).
Fajrin juga berkomitmen memperluas akses untuk para Bhayangkari dalam menjalankan bisnis online dengan pemanfaatan platform marketplace seperti Bukalapak.
Tri Tito Karnavian selaku Ketua Umum Bhayangkari sekaligus istri dari Kapolri menilai program ini sebagai kesempatan untuk membantu para wanita membangun bisnis yang waktunya dapat diseimbangkan dengan mengurus keluarga.
"Sebagai wanita tentunya ada kepentingan untuk selalu dekat dengan keluarga, namun tetap dapat mengisi waktu dengan bebisnis online karena waktunya lebih fleksibel," ungkapnya.
Tri Tito Karnavian juga menyambut para pelapak perempuan di Komunitas Srikandi Bukalapak dalam berbagi pengalaman mereka saat berbisnis online.
"Kami mengajak Bukalapak sebagai mitra karena dengan Komunitas Srikandi Pelapak kami yakin akan memudahkan dalam pendekatan kepada ibu-ibu anggota Bhayangkari, baik yang sudah memiliki bisnis maupun yang baru akan merencanakan sebuah bisnis," tuturnya.
Fajrin pun turut berharap konsep gotong royong dan kolaborasi yang dimiliki Bukalapak dapat memicu lebih banyak kerja sama yang lebih luas untuk dapat memajukan UKM di Indonesia.
Menjalin Kerja Sama dengan Santri
Sebelumnya, Bukalapak sudah membangun koneksi dengan para santri di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
Tebuireng sendiri merupakan salah satu pondok pesantren paling berpengaruh di Indonesia.
Dalam kunjungannya, Bukalapak mengajak 200 santri dan masyarakat sekitar pesantren untuk turut aktif memanfaatkan teknologi dalam perluasan usaha dagang mereka melalui online marketplace.
"Kami melihat bahwa para santri dan civitas akademika di Pesantren Tebuireng dan masyarakat sekitarnya memiliki potensi yang cukup baik dalam kewirausahaan serta antusias yang cukup tinggi terhadap berjualan online," ujar Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak seperti yang dikutip dari rilis resmi Bukalapak.
Potensi yang ada di Pesantren Tebireng memotivasi Bukalapak untuk menyelenggarakan seminar di sana.
KH. Salahuddin Wahid selaku pengasuh Pesantren Tebuireng juga turut menjadi pembicara dalam acara ini dan menyambut positif atas inisiatif yang dilakukan Bukalapak.
"Kami sangat senang menyambut kerjasama ini dengan Bukalapak," ungkap K.H. Salahuddin Wahid yang dikenal luas dengan nama Gus Sholah.
"Dengan adanya pelatihan seperti ini dapat memperluas wawasan kewirausahaan kami. Kami menanamkan semangat kepada para santri untuk berjualan dengan jujur, berkah, dan bermanfaat bagi masyarakat luas," tuturnya.
Advertisement
Fokus pada Gotong Royong lewat Komunitas
Bukalapak memang tidak berfokus pada persaingan antar pelapak, melainkan pada kerja sama, kolaborasi, dan komunitas agar pelapak bisa bangkit bersama-sama menuju kesuksesan.
Ketika mengadakan kopi darat (kopdar) dengan komunitas pelapak di Pontianak, Mega Tri Agustina selaku Community Manager Bukalapak turut hadir dengan menularkan motivasi pada komunitas Bukalapak yang sudah hadir sejak 2013 untuk menjalin silaturahmi antar pelapak Bukalapak.
"Saat ini kita ada 83 komunitas di seluruh Indonesia, cakupannya sudah dari Barat, Tengah, dan juga Timur. Komunitas ini dibantu oleh local leaders yang kita sebut korlap, kurang lebih ada 150 anggota," ucap Mega.
Ia menambahkan, di tiap kota bahkan bisa ada lebih dari satu korlap. "Ada 2.500 anggota dari region Barat Tengah, Timur, diikuti dengan seiring bertambahnya jumlah user Bukalapak, saat ini sudah lebih dari 13 juta, untuk pelapanya sendiri lebih dari 2,5 juta pelapak," ungkap Mega.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: