Berkah Kontan Puasa Senin-Kamis dari Kebun Jeruk Warga Ponorogo

Pemilik kebun menggratiskan biaya masuk ke kebunnya. Bahkan, jika datang saat hari Senin dan Kamis, serta tengah menjalankan ibadah puasa, maka akan diberi bonus.

Oleh SoloPos.com diperbarui 28 Mar 2018, 15:03 WIB
Maiful Hadi menunjukkan buah jeruk di kebun jeruk miliknya di Jl. Anjani No. 13, RT 013/RW 003, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Ponorogo, Selasa (27/3/2018). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Ponorogo - Berjalan-jalan di kebun jeruk mungkin bisa menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu saat libur panjang pekan ini. Jangan segan untuk mampir ke kebun jeruk milik salah seorang warga Pakunden, Ponorogo, Jawa Timur.

Tidak hanya gratis biaya masuk, di kebun milik Maiful Hadi ini, pengunjung bisa mencicipi segarnya jeruk langsung dari pohonnya. Namun, bukan itu saja, Maiful Hadi, pemilik kebun jeruk di Jalan Anjani No. 13, RT 013/RW 003, Pakunden, Ponorogo, juga memberikan bonus 1 kg jeruk untuk dibawa pulang bagi pengunjung yang berpuasa sunah pada Senin dan Kamis.

"Setiap ada pengunjung pada Senin dan Kamis datang ke sini akan saya beri 1 kg jeruk," kata dia kepada Solopos.com, saat ditemui di kebunnya, Selasa, 27 Maret 2018.

Maiful menuturkan program gratis 1 kg ini hanya berlaku pada Senin dan Kamis serta hanya bagi pengunjung yang berpuasa. Untuk saat ini, seluruh pengunjung dibebaskan biaya masuk ke kebun jeruknya sambil mencicipi buah jeruk yang tumbuh di lahan seluas 1,5 hektare ini.

Pengunjung hanya perlu membayar saat keluar kebun jika membawa jeruk hasil petikannya. Dia mengharapkan kebun jeruk ini bisa sepanjang tahun panen, sehingga pengunjung bisa terus terbuka.

Pria Ponorogo ini bercerita selama ini yang datang ke kebunnya tidak hanya pengunjung yang ingin menikmati berkebun di tengah kota. Namun, ada sebagian yang datang untuk menimba ilmu dengan berdiskusi mengenai tanaman dan pohon yang ditanamnya.

 

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

 


Berbagi Rahasia

ilustrasi jeruk

Setiap ada yang bertanya soal kisah suksesnya itu, Maiful selalu berterus terang. Justru ia ingin membuka wawasan petani di Ponorogo agar melek terhadap perkembangan zaman. Selain itu, supaya warga dapat memanfaatkan lahannya untuk ditanami tanaman yang bermanfaat serta bernilai ekonomis.

"Selama ini banyak yang datang ke sini mulai dari anak sekolah, petani, bahkan pejabat daerah," ujar dia.

Menurut dia, mengelola lahan menjadi kebun jeruk cukup menggiurkan. Dalam sekali panen dirinya bisa mengantongi uang bersih sampai Rp 30 juta. Padahal, dalam satu tahun biasanya ada dua kali panen sehingga total penghasilannya mencapai Rp 50 juta.

"Kalau panen kedua biasanya hasil tidak begitu bagus seperti masa panen pertama," ujar dia.

Dia berkeinginan petani di Ponorogo bisa mencontoh langkahnya dengan memanfaatkan lahan untuk diubah menjadi kebun buah. Sebenarnya, kata dia, cara itu mudah, tergantung kesiapan dari petani.

Selama ini, kebun jeruk petik sendiri ini hanya dikelola secara serampangan. Untuk pemasaran juga hanya sebatas dari mulut ke mulut. "Kalau akhir pekan dan libur nasional itu sangat ramai. Ada pengunjung dari luar kota yang datang ke sini," ujar Maiful.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya