Liputan6.com, Jakarta Morning sickness di awal-awal kehamilan lumrah terjadi. Jika tidak pun calon ibu tidak usah takut. Buang jauh-jauh rasa khawatir karena kondisi itu masih normal.
Menurut dr Alberta Jesslyn Gunardi BMedSc Hons dari Klik Dokter, sebanyak 30 persen ibu hamil tidak mengalami morning sickness. Semestinya hal ini patut disyukuri bukan malah bikin jadi punya pikiran macam-macam.
Advertisement
Tidak morning sickness pada masa awal kehamilan pun bukan pertanda keguguran akibat sang bayi tidak menghasilkan hormon beta HCG.
"Ini merupakan asumsi yang salah," ujar Alberta dikutip Health Liputan6.com dari Klik Dokter pada Kamis, 29 Maret 2018.
Mengapa Ibu Tidak Morning Sickness
Kemungkinan yang menyebabkan para ibu hamil tidak merasakan mual dan muntah karena rendahnya kadar hormon beta HCG, estrogen, dan progesteron. Alberta sendiri sering kali mendengar sebuah anggapan, jika hormon-hormon tersebut lebih rendah bisa mengakibatkan calon ibu berisiko keguguran.
Namun, Alberta menekankan, kondisi tersebut tidak berlaku untuk semua kasus. "Kebanyakan ibu hamil tidak mengalami morning sickness karena tubuh mereka bisa menoleransi perubahan hormon yang signifikan pada saat kehamilan."
Melihat fakta ada 30 persen ibu hamil tidak morning sickness, itu berarti tidak ada hubungan langsung antara kehamilan dan morning sickness itu sendiri.
"Bersyukurlah para ibu hamil yang tidak mengalami mual dan muntah,"
"Artinya Anda dapat menoleransi perubahan homon selama masa kehamilan dengan baik,"
Advertisement
Kapan Ibu Hamil Morning Sickness
Alberta kembali menjelaskan, morning sickness ini biasa terjadi pada usia kehamilan yang masih sangat muda. Atau pada trimester pertama.
Meski keluhan ini sering sekali dirasakan, tapi nyatanya tidak semua ibu hamil mengalami gejala mual dan muntah tersebut.