Pria Berhelm Merah Lempar Bom Molotov ke Toko Ponsel

Kasus pelemparan bom molotov terjadi kelima kalinya di Pekanbaru sejak 2017, tapi belum ada satu pun yang terungkap.

oleh M Syukur diperbarui 28 Mar 2018, 20:02 WIB
Kasus pelemparan bom molotov terjadi kelima kalinya di Pekanbaru sejak 2017, tapi belum ada satu pun yang terungkap. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kota Pekanbaru kembali dihebohkan dengan teror bom molotov. Jika biasanya pejabat menjadi sasaran, kali ini korbannya pengusaha ponsel serta penjual pulsa di Jalan Pepaya, Kecamatan Sukajadi.

Kejadian yang menyita perhatian warga ini terjadi pada pukul 20.00 WIB, Selasa, 27 Maret 2018. Percikan api bisa diatasi pemilik toko ponsel dengan cepat sehingga tempat usahanya tak ludes dilahap api.

"Sementara, korban atau pemilik ponsel bernama Nando alami luka bakar di bagian punggungnya," kata Kapolsek Sukajadi AKP Zulfa di lokasi kejadian, Selasa malam 27 Maret 2018.

Setelah olah tempat kejadian perkara dibantu tim identifikasi Polresta Pekanbaru, Zulfa belum bisa memastikan motif kejadian ini apakah persaingan bisnis atau ada motif lainnya.

Menurut Zulfa, seorang saksi bernama Neng melihat ada pengendara motor Honda Supra, berbaju merah, dan berhelm merah diduga pelempar bom molotov.

"Di lokasi sendiri, petugas menemukan serpihan botol serta bau bensin, beberapa ponsel rusak karena terbakar," kata Zulfa.

Neng menjelaskan kejadian berlangsung usai dirinya membeli pulsa di lokasi tersebut. Baru beberapa langkah keluar, dia melihat pengendara motor dimaksud melintas.

"Baru dua menit saya beli pulsa, tiba-tiba terdengar suara ledakan. Saat itu saya melihat pengendara motor berbaju merah dan berhelm merah," kata Neng.

Saksi lainnya juga menyaksikan pengendara motor dimaksud. Saksi melihat ada pria memegang botol dan melempar ke arah toko ponselnya. Dia menyebut kejadian ini berlangsung cepat.

"Pakai motor Supra. Saat itu saya main di luar, usai melempar itu dia langsung kabur," kata saksi yang merupakan anak pemilik dari rumah toko yang disewa korban untuk usahanya.

 

 


Kasus Kelima

Kasus pelemparan bom molotov terjadi kelima kalinya di Pekanbaru sejak 2017, tapi belum ada satu pun yang terungkap. (Liputan6.com/M Syukur)

Sementara, saksi dua yang merupakan anak pemilik kontrakan toko yang saat itu tengah bermain di luar mengatakan kalau pelakunya naik motor Supra, siap melempar botol orang tak dikenal tersebut kabur naik motor.

"Abang tuh pakai baju merah tu yang lempar, dia lari pakai motor Supra. Adek pas main di depan tuh," tuturnya.

Kejadian ini mencuri perhatian warga di lokasi, baik yang tinggal di sekitar ataupun melintas di jalan itu. Warga berkerumun melihat polisi melakukan olah tempat kejadian perkara.

Sekedar informasi, bom molotov ini baru pertama kali terjadi di Pekanbaru pada tahun 2018. Tahun sebelumnya, peristiwa serupa sudah empat kali terjadi dengan sasaran pejabat pemerintah dan pengusaha.

Hanya saja dari empat kasus itu tak ada yang berhasil diungkap. Tak hanya pelaku, polisi juga tak bisa mengungkap apa motif dari pelaku penyebar teror melalui bom menggunakan botol berisi bensin ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya