Usai Bertemu Pemerintah, Grab dan Gojek Sepakat Naikkan Tarif

Kementerian Perhubungan mengusulkan kepada aplikator agar tarif ojek online dinaikkan ke angka Rp 2.000 per km.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2018, 20:43 WIB
Sejumlah pengemudi ojek online berswafoto dengan polisi saat melakukan aksi di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/3). (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan aplikasi ojek online dan taksi online Grab dan Gojek siap menaikkan tarif. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai bertemu dengan kedua pimpinan perusahaan tersebut di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Selain Moeldoko, pertemuan tersebut juga dihadiri juga oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Prinsipnya, mereka akan menyesuaikan. Nah besarannya saat ini dari Rp 1.600 per kilometer (km) mau menjadi berapa, itu dia yang akan menghitung lagi. Intinya, poinnya, mereka siap untuk menaikkan," ungkap Moeldoko.

Ia melanjutkan, pemerintah tidak bisa menentukan berapa batas ideal tarif taksi dan ojek online. Alasannya, kewenangan itu berada pada perusahaan penyedia jasa.

"Besaran pastinya adalah hak perusahaan untuk menentukan. Kami tidak boleh menekan dan seterusnya. Karena dia juga punya perhitungan tersendiri untuk mengeluarkan seberapa per km," ujar dia.

Mantan Panglima TNI ini berharap, keputusan tarif ideal taksi dan ojek online disampaikan oleh Grab dan Gojek pada Senin kepan depan.

 


Tarif Ideal

Sebuah poster yang berisi tuntutan pengemudi ojek online dibentangkan saat aksi di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/3). Mereka juga meminta legalitas angkutan ojek online. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Budi Karya menambahkan, Kementerian Perhubungan mengusulkan kepada aplikator agar tarif ojek online dinaikkan menyentuh angka Rp 2.000 per km.

"Dari perhitungan kita, ada suatu nilai harga pokok sekitar Rp 1.400 sampai Rp 1.600 dan dengan keuntungan dan jasanya, sehingga menjadi Rp 2.000. Tapi Rp 2.000 itu bersih, bukan dipotong menjadi Rp 1.500," terangnya.

Kemarin, Presiden bersama dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Budi Karya sumadi dan Moeldoko menemui lima perwakilan pengemudi ojol yang melakukan demonstrasi di depan Istana Merdeka.

Ribuan pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) berunjuk rasa dan memarkir kendaraan mereka sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat sehingga kendaraan lain tidak bisa melintas. Mereka meminta pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang mendorong rasionalisasi tarif ojek online.

Reporter:  Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya