Disorot soal Data Pribadi, Zuckerberg Umumkan Privacy Shortcuts di Facebook

Zuckerberg mengumumkan Privacy Shortcut yang ada di aplikasi Facebook untuk mempermudah pengguna mengatur dengan siapa dia berbagi data dan mengetahui siapa yang memiliki akses ke data-data pengguna.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Mar 2018, 15:30 WIB
Privacy Shortcus Facebook (Sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyalahgunaan data puluhan juta pengguna Facebook oleh perusahaan analis Cambridge Analytica disoroti banyak pihak. CEO Facebook Mark Zuckerberg pun dalam iklan di satu halaman koran meminta maaf atas kejadian tersebut.

Zuckerberg juga memastikan pelanggaran data tersebut tidak terulang kembali. Dalam unggahannya terbaru di laman Facebook, Zuck menyadari banyak orang bertanya-tanya bagaimana cara mengontrol informasi pribadi yang ada di Facebook.

Termasuk di dalamnya bagaimana caranya mengetahui siapa saja yang mengakses, dan bagaimana caranya menghapus data tersebut.

"Baru-baru ini kami menempatkan semua pengaturan privasi dan keamanan Anda di satu tempat yang disebut Privacy Shortcuts agar lebih mudah ditemukan," kata Zuckerberg sebagaimana dikutip dari unggahan status Facebook-nya, Kamis (29/3/2018).

Bos platform Instagram dan aplikasi pesan WhatsApp ini juga mengatakan, akan menempatkan Privacy Shortcuts di hadapan semua pengguna Facebook selama beberapa minggu ke depan. Dengan begitu, pengguna bisa menemukan dan mengatur privasi mereka dengan mudah.

"Kami juga akan memasang tool dengan semua aplikasi platform yang Anda masuki di bagian atas News Feed sehingga Anda dapat dengan mudah menghapus aplikasi apa pun yang tak lagi Anda gunakan," tulis Zuckerberg.

Zuckerberg juga menyertakan unggahan gambar Privacy Shortcuts jika dilihat dari aplikasi mobile Facebook.

Pada Privacy Shortcuts, pengguna bisa mengatur siapa saja yang bisa melihat apa yang kamu bagikan di Facebook serta pengaturan keamanan akun Facebook.

Privacy Shortcuts bisa ditemukan di aplikasi Facebook, masuk ke pilihan Setting (Pengaturan) kemudian scroll layar smartphone ke bawah untuk menemukan Privacy Shortcut. 


Minta Maaf di Satu Halaman Koran

Seorang pria membaca iklan berisi permintaan maaf di sebuah surat kabar Inggris, 25 Maret 2018. CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf terhadap skandal Cambridge Analytica menggunakan iklan di sembilan surat kabar Inggris dan AS. (Oli SCARFF/AFP)

Setelah bungkam beberapa hari, Zuck, begitu sapaan karibnya, secara resmi meminta maaf kepada seluruh pengguna Facebook dan masyarakat.

Kali ini tidak lewat unggahan Facebook atau wawancara ekslusif dengan media, suami Priscilla Chan itu juga mengeluarkan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat melalui iklan di satu halaman beberapa koran ternama di Amerika Serikat.

Mengutip Ubergizmo, pada iklan tersebut, Zuckerberg meminta maaf kepada seluruh pengguna dan masyarakat serta memberikan klarifikasi tentang posisi perusahaan dalam masalah ini.

"Anda mungkin mendengar tentang aplikasi kuis dari peneliti di universitas yang membocorkan puluhan juta data pengguna di tahun 2014. Saya meminta maaf karena kami tidak melakukan lebih banyak hal saat itu," kata Zuckerberg dalam permintaan maaf Facebook tersebut.


Memastikan Kebocoran Data Tak Terulang

Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Perusahaan, kata Zuckerberg, kini mengambil langkah untuk memastikan kebocoran data seperti ini tidak akan terulang kembali.

Zuckerberg melanjutkan, Facebook telah menghentikan aplikasi-aplikasi semacam ini dari memperoleh akses ke banyak informasi pengguna.

Bahkan, perusahaan membatasi data yang diberikan kepada aplikasi saat pengguna sign in ke aplikasi menggunakan akun Facebook.

Perusahaan, kata Zuckerberg, juga melakukan investigasi pada setiap aplikasi yang mendapatkan akses ke sejumlah data signifikan sebelum masalah ini diperbaiki.

Facebook menduga, akan ada aplikasi-aplikasi lain yang menggunakan data pengguna dan jika Facebook mendapati aplikasi-aplikasi tersebut, perusahaan langsung memblokir akses mereka dan melaporkan kepada pengguna yang terdampak.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya