Liputan6.com, Jakarta - Petani di Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur semringah setelah mampu mendulang hasil panen gabah dengan berat total 176,2 ton. Hasil panen itu diserap oleh 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri, PT Pupuk Indonesia Pangan dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Dalam panen tersebut, gabah kering seberat 8,9 ton per hektare bisa dihasilkan dari sawah seluas 19,8 hektare. Pada kesempatan yang sama dilakukan kegiatan serap gabah BUMN di Madiun, Jombang, Jember, dan Banyuwangi, Nganjuk. Acara dilakukan dari hari Senin (26/3) lalu sampai Kamis ini.
Baca Juga
Advertisement
Petani yang ada di desa Gempolkerep tergabung dalam Kelompok Tani Maju. Gabah kering yang dihasilkan dijual dengan harga Rp 4.600 per kilogram (kg) dan diserap kembali oleh keempat BUMN.
Menteri BUMN Rini Soemarno yang ikut hadir dalam acara panen raya mengatakan BUMN akan terus membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Setidaknya, ada empat perusahaan BUMN yang diminta oleh Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyerap hasil panen.
"Saya meminta agar empat BUMN yang terlibat terus proaktif menyerap gabah kering panen petani di berbagai wilayah dan terus menyediakan kebutuhan KUR dan kartu tani perbankan bagi para petani," kata Menteri Rini seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (29/3/2018).
Subsidi Benih
Selain desa Gempolkerep, ada juga petani di Mojokerto yang akan melakukan panen raya. Rencananya panen akan dilakukan di sawah seluas 300 hektar dan hasil panen akan diambil oleh empat BUMN tersebut.
Bantuan BUMN ini juga dilakukan pada 25 kelompok Petani di Desa Tanggalrejo, dan Desa Paritan. Semua petani di desa ini telah mendapat bantuan subsidi benih sejak tahun 2017.
Demi meningkatkan kesejahteraan petani, BUMN juga memberikan bantuan berupa alat pertanian. BNI Jawa Timur bekerja sama dengan 4 BUMN itu untuk menyerap gabah kering yang dihasilkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement