Satpam Alexis Bentuk Barikade di Lobby Gedung, Ada Apa?

Jika sebelumnya hanya tiga petugas kemananan yang terlihat, kini nampak lebih banyak.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Mar 2018, 15:19 WIB
Sejumlah satpam Alexis berbaris di depan lobby hotel

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan security membentuk barikade di Lobby Hotel Alexis di Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (29/3/2018).

Jika sebelumnya hanya tiga petugas kemananan yang terlihat, kini nampak lebih banyak. Jumlahnya mencapai puluhan. Sebagian mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan indentitas yang terpasang di dada. Satu di antara petuga Hotel Alexis tersebut memakai celana panjang dan kemeja berbahan jeans.

Para petugas kemanan memiliki postur tubuh yang atletis. Berbadan tinggi tegap. Seluruhnya kompak berbaris membentuk barikade di belakang pagar bercat kuning hitam yang melingkar. Tingginya sekitar 1 meter.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya akan mengirimkan petugas untuk memeriksa apakah Hotel Alexis benar sudah menutup seluruh kegiatan di tempat usaha mereka.

"Kita akan kirim petugas untuk memeriksa apakah perintah untuk menutup dilaksanakan atau tidak," kata Anies di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu 28 Maret 2018.


Tak Mau Berpolemik

Penampakan Hotel Alexis di Jakarta Utara. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Seluruh aktifitas unit kegiatan usaha di Hotel Alexis, Jalan RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara resmi dihentikan Rabu (28/3/2018) malam.

Pihak manajemen PT Grand Ancol Hotel yang menaungi manajemen Hotel Alexis pun akhirnya buka suara.

Legal dan juru bicara Alexis Lina Novita mengatakan, pihaknya mau mengikuti dan menyetujui soal penutupan lantaran menghindari polemik. Yang nantinya justru bisa menjatuhkan bisnisnya.

"Kami menilai sudah tidak ada suasana yang kondusif untuk kami melanjutkan bisnis hiburan kami yang ada di jalan RE Martadinata, Ancol," kata Lina kepada Liputan6.com, Jakarta Utara, Rabu.

Lina menuturkan, pihaknya menyesalkan soal stigma Hotel Alexis yang menyediakan fasilitas esek-esek dan perdagangan orang. Dan pernyataan itu sekaligus untuk membantah apa yang diucapkan oleh orang nomor 1 di Jakarta itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya