Liputan6.com, Jakarta Partai Amanat Nasional (PAN) masih ingin membentuk poros ketiga di luar Jokowi dan Prabowo Subianto di Pilpres 2019. PAN tengah melakukan penjajakan koalisi dengan Demokrat dan PKB.
Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais optimis koalisi poros ketiga bisa terbentuk. Pasalnya dinamika politik terus berkembang dan berbagai kemungkinan bisa terjadi.
Advertisement
"Kalau di politik itu kalau terkait poros ketiga semuanya serba mugkin. Mau calonnya cuma dua ya mungkin. Calonnya nanti muncul tiga juga mungkin. Atau ternyata tiba-tiba dari arah mana keputusan berubah lagi nol persen, akhirnya bisa mungkin juga," terangnya di ruang Fraksi PAN, Kompleks Parlemen Senayan, JakartaPusat, Kamis (29/3).
PDIP, Golkar, NasDem, Hanura dan PPP telah deklarasi dukung Jokowi. Koalisi ini hanya tinggal menentukan cawapresnya. Di sisi lain, Gerindra dan PKS tinggal menunggu jawab dari Prabowo mau tidaknya maju di Pilpres tahun depan.
Hanafi mengatakan, keputusan politik parpol khususnya yang belum menetapkan arah koalisi akan terlihat dalam waktu dekat. Pembentukan poros ketiga juga masih sangat mungkin terwujud.
"Jadi semuanya serba mungkin dan waktunya juga sudah tidak lama. Artinya dalam beberapa bulan ke depan ada proses politik yang lebih jelas terkait koalisi yang dibangun antara parpol maupun capres dan cawapres yang akan diusung partai-partai," paparnya.
"Kemungkinan (poros ketiga) itu selalu ada. Mau tiga, dua atau yang lain dan kita lihat sampai dengan nanti," sambungnya.
Politik Selalu Cair
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN, Drajad Wibowo menyampaikan, setiap menjelang penentuan calon apakah calon dalam Pilkada atau calon dalam Pilpres, politik selalu cair. Arah dukungan bisa bergeser dan berputar ke mana pun.
Drajad mengatakan, saat ini semua pimpinan partai tengah berkomunikasi satu sama lain. "Semua pimpinan parpol saling berbicara satu sama lain," kata mantan Anggota DPR RI ini.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement