Jakarta, - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, belum lama ini menambah kontraknya, selama dua musim, yang akan membuatnya bertahan di MotoGP hingga berusia 41 tahun. The Doctor menyebut setiap atlet berhak berkarier sepanjang mungkin asal mampu mempertahankan performa terbaik dan tetap bisa bersaing di papan atas.
Baca Juga
- Cal Crutchlow Tanggapi Rivalitas Tak Sehat di MotoGP
- Komentar Bijak Dovizioso soal Perbandingan Gaji dengan Lorenzo
- Titel Runner Up MotoGP 2017 Tak Membuat Dovizioso Berbeda dengan yang Lain
Advertisement
Pernyataan Rossi tersebut sebagai kritik balik atas komplain beberapa pihak terhadap atlet yang tak kunjung pensiun meski usianya sudah tak lagi muda. Selain Rossi, atlet Italia lain yang berkarier panjang adalah pesepak bola, Gianluigi Buffon.
Penjaga gawang Juventus tersebut sudah berusia 40 tahun. Dia sempat menyatakan pensiun dari Timnas setelah Italia gagal lolos ke Piala Duniaa 2017. Namun, Buffon kembali ke bawah mistar gawang Italia saat laga persahabatan melawan Argentina, Jumat (23/3/2018).
Valentino Rossi menyatakan tak ada yang salah jika Buffon masih tetap bermain dan menjaga gawang Timnas Italia.
"Buffon jelas harus terus bermain, jika memang masih menginginkannya," kata Rossi kepada La Gazetta dello Sports, seperti dilansir Express, Kamis (29/3/2018).
Valentino Rossi tidak memberikan kredit yang sepantasnya untuk atlet yang berkarier panjang di bidangnya. Bahkan, Rossi menyebut orang-orang iri terhadap dirinya dan Buffon.
"Saya rasa Buffon tahu, apakah dia masih bisa bersaing di papan atas. Apakah orang-orang iri kepada kami? Ya," imbuh Valentino Rossi.
Beri Penghargaan
Rossi berharap publik lebih memberi penghargaan yang tetap meneruskan berkarier meskipun usianya tak lagi muda.
"Memang lebih mudah mengatakan supaya seseorang pensiun, daripada mempertimbangkan kemampuan mereka atau apakah mereka masih bisa melihat kiprah sang atlet," ujar Rossi.
Valentino Rossi belum memberi isyarat bakal langsung pensiun atau tidak setelah kontraknya di Yamaha habis pada 2020. Buffon juga belum memberikan tanda kapan akan gantung sepatu dari kancah sepak bola.
"Ada dua tipe orang. Yang pertama, adalah yang mengapresiasi dan menikmati kehebatan orang lain. Sedangkan yang kedua adalah tipe orang yang iri dan inferior terhadap orang lain," kata Rossi.
"Hal itulah yang sedang jadi tren di Italia," sambung Rossi.
Advertisement