Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan perang terhadap narkoba. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara incaran para pengedar.
Selama Maret 2018 ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap tiga kasus penyelundupan narkotika sepanjang Maret 2018. Total barang bukti yang dungkap sebanyak 32 kg sabu dan 30.151 butir pil ekstasi.
Advertisement
Kepala BNN Irjen Heru Winarko mengatakan, kasus pertama yang diungkap yaitu penyelundupan narkotika di wilayah lintas batas.
Dua bandar narkoba diamankan saat melintasi perbatasan Segumon Sangau, Kalimantan Barat. Ketika ditangkap, mereka tengah membawa 2.036 gram sabu dan 30.151 butir pil ekstasi dari Kota Kuching, Malaysia menuju Indonesia.
"Satu tersangka berinisial NEA alias P, warga Malaysia, terpaksa dilumpuhkan hingga tewas karena melawan. Sementara tersangka lainnya berinisial EAW diamankan saat melintas di jalur Lintas Trans Kalimantan pada Selasa, 13 Maret," kata Heru di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis 29 Maret 2018.
Kasus narkoba kedua, BNN mengungkap penyelundupan 20 bungkus plastik kemasan teh China berisi sabu di Jalan Binjai, Medan, Sumatera Utara, Minggu, 18 Maret 2018. BNN mengamankan dua pria berinisial BJ (45) dan KH (29).
"BJ diamankan petugas di kawasan Binjai pada Minggu 18 Maret, sementara KH diamankan satu hari kemudian tak jauh dari lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan, diketahui 20 bungkus sabu seberat 20 kg itu dikirim dari Aceh menuju Jakarta, hingga akhirnya diamankan tim BNN di Medan, Sumatera Utara," ucap Heru.
Kasus Ketiga
Kasus ketiga masih dari Kota Medan. BNN kembali mengamankan 10 kg sabu asal Malaysia yang dikirim melalui jalur darat Dumai. Pengungkapan kasus yang diwarnai penembakan ini terjadi di Jalan Harjosari Medan Amplas, Kota Medan, Selasa 20 Maret 2018.
"Dari pengungkapan kasus tersebut, BNN berhasil mengamankan seorang pria berinisial AH alias K (34). Dari tangan K, BNN mengamankan 10 bungkus sabu yang rencananya akan diserahkan kepada seorang kurir berinisial OHL (28). Saat dilakukan penangkapan, K sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya dilumpuhkan," ucap Heru.
Advertisement