Kekhusyukan Perayaan Paskah di Tanah Air

Aparat keamaan siap menjaga prosesi perayaan Paskah hingga Minggu, 1 April 2018 mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mar 2018, 12:03 WIB
Jemaat Katolik menyaksikan teatrikal tablo pada Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (3/4/2015). Umat Kristen di seluruh dunia merayakan tiga hari masa Paskah untuk mengenang Yesus yang disalib, mati, dan bangkit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Lhokseumawe - Kepolisian Resor Lhokseumawe, Provinsi Aceh mengerahkan personelnya mengamankan rangkaian perayaan Paskah oleh umat Kristen di Kota Lhokseumawe.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Aris Lasta Irawan melalui Kabag Ops Polres Lhokseumawe Kompol Ahzan mengatakan pihaknya menurunkan sebanyak 53 personel Polres Lhokseumawe untuk melakukan pengamanan perayaan hari besar agama umat Kristiani tersebut.

Menurutnya, pengerahan personel polisi untuk melakukan pengamanan pelaksanaan rangkaian kegiatan perayaan Paskah dilakukan di sekitar tempat ibadah umat kristiani tersebut adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman dalam menjalankan hari besarnya.

"Mulai hari ini kami tugaskan personel untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang merayakan hari besar keagamaan Paskah tersebut," ujar Kompol Ahzan di Lhokseumawe, Kamis, 29 Maret 2018, dilansir Antara.

Dia menyebutkan, sejumlah personel yang dilibatkan dalam kegiatan pengamanan pelaksanaan ibadah umat Kristiani tersebut, terdiri dari berbagai satuan, baik sabhara, intelkam, reskrim, dan polsek setempat.

Pengamanan dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, hingga puncak Paskah yang jatuh pada Minggu, 1 April 2018.

"Kami tempatkan sebanyak 53 personel untuk melakukan pengamanan pada Paskah ini, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan diharapkan seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan aman dan lancar," ujar Kompol Ahzan.

Ia menambahkan, pengamanan di tempat ibadah merupakan tugas yang wajib dilakukan pada setiap hari besar keagamaan, dalam rangka memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang melaksanakannya.

Saat Paskah, pihaknya juga melakukan pengamanan pada sejumlah objek wisata di Lhokseumawe, karena ramai dikunjungi oleh warga bertepatan dengan hari libur.


Warga Maluku Utara Beramai-ramai Siapkan Perayaan Paskah

Ilustrasi salib Paskah. (Sumber Pixabay/geralt untuk ranah publik)

Sementara itu, perayaan Paskah di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) diharapkan menjadi ajang rekonsiliasi di internal Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH) 1949 dan GMIH Pembaharuan.

"Kami harapkan agar upaya rekonsiliasi damai antara GMIH 1949 dan GMIH Pembaharuan, meskipun di tengah masyarakat terlihat juga disibukkan dengan berbagai kesiapan dalam menyambut perayaan Paskah kematian Yesus Kristus," kata Pendeta Majelis Imanuel Tobelo, Yones Mamole di Ternate, Jumat (30/3/2018).

"Sehingga, harapannya agar momentum paskah ini bisa dimanfaatkan untuk menjalani rekonsiliasi antarsesama pengurus GMIH di Halut," dia menambahkan.

Diapun menegaskan, momentum perayaan Paskah, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, nantinya akan berpuncak pada hari ini hingga Minggu, 1 April 2018 nantinya, sebagai pelaksanaan syukur perayaan ibadah nantinya.

"Nanti akan ada puncak ibadah Paskah kematian dan syukur ibadah kebangkitan dan menjadikan ajang silaturahmi di internal GMIH," ujarnya.

Kendati demikian, perayaan ini sebagai bentuk mengenang kembali momentum Paskah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, tetapi hajatan ini sudah menjadi agenda rutinitas GMIH.

Menurut dia, sejumlah jemaat GMIH, sudah mempersiapkan berbagai taman Paskah, mulai dari simbol salib, kubur Yesus, dan atribut lain, yang diyakini sebagai bentuk pelayanan secara sakral bagi umat Nasrani yang kini berada di bumi Halmahera Utara.

Salah satunya jemaat yang berada di wilayah utara Halmahera Utara, mereka sudah terlihat mempersiapkan perayaan Paskah.

Menurutnya, hajatan ini, juga akan akan dilakukan oleh seluruh umat Nasrani di mana pun mereka berada.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya