Liputan6.com, Roma - Paus Fransiskus membasuh kaki para tahanan di penjara Roma, Italia, pada Kamis 29 Maret 2018.
Tak pandang bulu, pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini rela bersimpuh di hadapan narapidana, membersihkan dan mencium kaki mereka, termasuk dua orang Muslim, seorang Kristen Ortodoks dan seorang Buddha.
Advertisement
Ritual tersebut dilakukan Paus Fransiskus sebagai bagian dari perayaan Kamis Putih. Kali ini, ia memilih untuk mendatangi penjara khusus pria, Regina Coeli.
"Setiap orang selalu memiliki kesempatan untuk mengubah hidupnya dan orang lain tak berhak mendikte," kata Paus Fransiskus di depan para narapidana, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (30/3/2018).
Ini adalah keempat kalinya Paus Fransiskus merayakan Misa Kudus di penjara Italia, sejak ia dilantik pada 13 Maret 2013.
"Saya harap, dengan menjenguk orang sakit, mendatangi penjara, bisa membuat mereka merasa bahwa harapan dari rehabilitasi masih ada, itulah yang diajarkan Gereja," ucapnya.
Tahun ini, 12 narapidana yang kakinya dibasuh oleh Paus Fransiskus
berasal dari Italia, Filipina, Maroko, Kolombia, Moldova, Sierra Leone dan Nigeria.
Ritual basuh kaki, yang dilakukan setiap tahun pada Maundy atau Kamis Suci, dimaksudkan untuk memperingati Perjamuan Terakhir Yesus Kristus dengan para pengikutnya.
Dalam tradisi Kristen dikatakan bahwa Yesus telah membasuh kaki mereka sebelum jamuan makan dimulai, dengan sikap rendah hati.
"Aku orang berdosa sepertimu, tetapi hari ini aku mewakili Yesus... Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, tidak pernah lelah memaafkan kita," sebut Paus Fransiskus.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jalankan Ritual di Luar Vatikan
Sejak terpilih pada tahun 2013, Paus Fransiskus telah memindahkan ritual pencucian kaki ke luar Vatikan. Biasanya, ia mengunjungi tempat-tempat yang masih banyak dijumpai orang-orang terpinggirkan.
Pada tahun pertamanya, lapas khusus remaja, di mana ia membasuh kaki sekelompok narapidana muda, termasuk dua Muslim.
Pada 2014, ia mencuci kaki para orang tua dan penyandang disabilitas. Pada 2015, ia menjalankan ritual tersebut di penjara, dan pada 2016 ia memilih pusat penampungan migran.
Tahun lalu, Paus Fransiskus pergi ke penjara Paliano yang berada di luar Roma. Di sana, ia mencuci kaki mantan anggota mafia.
Advertisement