Donald Trump dan Pendukung Putin Berencana Bangun 'Las Vegas' di Baltik?

Sejumlah pengusaha Rusia termasuk seorang pendukung Vladimir Putin bersama Donald Trump ingin membuat mini Las Vegas di Latvia.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 30 Mar 2018, 19:12 WIB
Ilustrasi Latvia. Foto diambil tahun 2013 memperlihatkan bank terbesar Latvia Swedbank dan SEB (AP Photo/Roman Koksarov)

Liputan6.com, Riga - Beredar rumor menyebutkan bahwa Donald Trump dan pendukung Vladimir Putin berencana membangun mini Las Vegas kawasan Baltik di Latvia. Biro Investigasi AS, FBI yang menemukan kabar tersebut.

Menurut informasi yang beredar, pada tahun 2010, sekelompok kecil pengusaha Rusia termasuk seorang pendukung Vladimir Putin mulai mengerjakan rencana untuk membangun sebuah hotel mewah dan kompleks hiburan dengan Donald Trump di Riga, ibu kota Latvia. Bak mini Las Vegas. 

Seorang eksekutif senior Trump lalu mengunjungi Riga untuk mencari lokasi pastinya. Sementara Trump dan putrinya Ivanka menghabiskan berjam-jam di Trump Tower dengan sejumlah taipan Rusia yang dikomandoi Igor Krutoy. (Belakangan terungkap, Krutoy adalah orang yang mengatur pertemuan di Trump Tower selama kampanye pemilu AS 2016.)

Rencana pembangunan itu kabarnya terendus pihak Riga. Kemudian biro antikorupsi pemerintah Latvia pun mengajukan pertanyaan atas proyek itu. Demikian seperti dikutip dari The Guardian pada Jumat (30/3/2018).

Guardian mendapat bocoran dari sumber, menyebut rencana itu gagal setelah Krutoy dan sejumlah pebisnis lainnya diselidiki oleh otoritas Latvia terkait perbuatan kriminal mereka di negara itu. Lalu FBI pun menelisik interaksi Donald Trump atas permintaan Latvia.

Mereka yang terlibat menyangkal dan mengatakan penyelidikan itu harusnya menyalahkan gagalnya kesepakatan antara Donald Trump dan rombongan yang dipimpin Krutoy.

Latvia kemudian meminta bantuan AS pada tahun 2014 dan menerima tanggapan dari FBI pada tahun berikutnya, demikian menurut sumber yang akrab dengan proses tersebut.

Investigator Latvia juga memeriksa rekaman rahasia yang menyebut nama Trump.

Dari penyelidikan FBI, didapati upaya Trump pernah melakukan transaksi bisnis di bekas Uni Soviet lebih awal daripada yang diketahui secara luas.

Robert Mueller, sang penasihat khusus presiden, akhirnya menyelidiki transaksi Donald Trump lainnya dengan Rusia sebagai bagian dari penyelidikan kriminal atas dugaan kolusi antara Moskow dan anggota tim kampanye Trump 2016.

Sementara pengembang Riga melihat mitra potensial mereka di New York sebagai tiket ke pendapatan barat yang menguntungkan.

"Mereka sangat bangga bisa berbicara dengan Trump," kata Andrejs Judins, anggota parlemen Kesatuan Latvia, yang telah menjadi kritikus vokal atas keputusan jaksa penuntut umum untuk menutup penyelidikan korupsi pada tahun 2016 tanpa mengejar dakwaan.

Selama kunjungan ke Riga pada Mei 2012, Donald Trump Jr mengakui bahwa keluarganya telah menjelajahi perkembangan potensial Latvia.

"Kami bolak-balik sebentar. Tidak ada yang maju, tetapi itu adalah area yang kami minati," kata Trump Jr saat itu setelah ditanya tentang kelompok Krutoy.

Menurut sumber, sejauh ini pihak berwenang Latvia meminta Trump untuk diwawancarai terkait penyelidikan mereka. Setidaknya satu eksekutif Trump Organization berbicara dengan pejabat FBI, dan perusahaan memberikan jawaban tertulis untuk pertanyaan tambahan.

AS tidak secara resmi menanggapi perihal tersebut hingga September 2015, kata seorang sumber kepada Guardian. Pada saat itu, para penyidik Latvia hampir menyelesaikan kasus mereka, dan tampaknya tidak mengejar hubungan dengan Donald Trump lebih jauh.

Alan Garten, chief legal officer dari Trump Organization, mengatakan dia tidak dapat mengingat apakah perusahaan telah menerima permintaan untuk informasi yang berkaitan dengan Latvia. "Tetapi jika kami dihubungi oleh pihak berwenang, kami tentu akan bekerja sama," kata Garten melalui email.

Sejauh ini FBI, Departemen Kehakiman dan otoritas Latvia menolak berkomentar soal kasus yang kembali menyeret Donald Trump ke pusaran Rusia.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:


Siapa Igor Krutoy?

Igor Krutoy komposer terkenal di Rusia, dekat dengan Vladimir Putin dan pengatur pertemuan dengan Donald Trump (screen gab video)

Selain pebisnis, Igor Krutoy dikenal sebagai seorang komposer terkenal di Rusia. Ia juga telah menulis lagu untuk Emin Agalarov, penyanyi Rusia yang ayahnya menjadi tuan rumah kontes Miss Universe 2013 di Moskow. Ketiganya pun pernah difoto dengan Donald Trump.

Emin pernah menyebut Krutoy sebagai salah satu teman terdekatnya dalam musik. Catatan publik menunjukkan Krutoys dan Agalarov memiliki rumah di New Jersey pada 1990-an, dan sekarang memiliki kondominium di kompleks mewah yang sama di Florida.

Usai investigasi FBI terkait keterkaitan Rusia dengan Donald Trump, Krutoy mengatakan dia menganggap Agalarov sebagai kenalan daripada teman.

Pada Juni 2016, Agalarov terlibat dalam pengaturan pertemuan di Trump Tower dengan pejabat kampanye senior yang sekarang menjadi titik awal penyelidikan Mueller.

Manajer Emin mengirim email kepada Donald Trump Jr sebelumnya untuk mengatakan bahwa Agalarov memiliki laporan 'kotor' soal Hillary Clinton dari pemerintah Rusia. Trump Jr menanggapi dengan antusias.

Krutoy yang berusia 63 tahun adalah seorang yang mengatur acara hiburan untuk kampanye pemilihan Putin 2018 dan telah menerima penghargaan dari pemerintah Rusia untuk musiknya.

Ia dilahirkan di Ukraina dan juga merupakan teman dekat Rinat Akhmetov - seorang taipan baja Ukraina yang pada tahun 2005 mempekerjakan Paul Manafort, ketua kampanye Trump di masa depan, sebagai penasihat. Kendati demikian Krutoy mengaku tak mengenal Manafort.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya