Liputan6.com, Medan - Tidak memiliki basis suporter yang besar ternyata menjadi keuntungan untuk Bhayangkara FC. Oleh sebab itu, tim berjuluk The Guardian tersebut terbiasa menghadapi klub yang bermaterikan puluhan ribu pendukung.
Bhayangkara FC telah membuktikan tanpa dukungan suporter yang banyak, tidak membuat tim ini gagal berprestasi. Faktanya justru berkebalikkan. Tim kepolisian ini berhasil menyabet gelar juara pada musim lalu.
Baca Juga
Advertisement
The Guardian tengah bersiap meladeni perlawanan tuan rumah PSMS Medan di Stadion Teladan, Sabtu (31/3/2018). Bhayangkara FC tidak terlalu khawatir dengan tekanan suporter kubu lawan karena telah terbiasa.
"Kami melakukan persiapan seperti biasanya. PSMS bakal menyulitkan. Mereka termotivasi. Stadion pun kami prediksi bakal penuh dengan pendukung mereka. Laga bakal bagus dan sulit," ujar pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy pada konferensi pers sebelum pertandingan di Medan, Jumat (30/3/2018).
"Tapi, kami mampu bermain baik di laga lawan Persija (Jakarta) kendati kami tampil di bawah tekanan suporter mereka yang memenuhi stadion. Dan, itu jugalah salah satu kekuatan kami pada musim lalu. Kami mampu tampil baik dan meraih hasil positif sekalipun bermain di bawah tekanan suporter lawan," katanya menambahkan.
Kantongi Kekuatan PSMS
Simon mengaku banyak mengetahui kekuatan PSMS. Sebelum melatih Bhayangkara FC, arsitek asal Skotlandia itu pernah berhadapan dengan sang lawan pada awal kariernya di Indonesia ketika menangani Mitra Kukar.
"Ini bukan kali pertama lawan PSMS. Di awal karier saya sebagai pelatih di Indonesia, tim yang saya latih waktu itu melawan PSMS dan baru bisa mencetak gol di atas menit ke-80. Jadi, saya tahu betapa sulitnya berhadapan dengan PSMS," tutur Simon.
"Kami tidak boleh meremehkan. Mereka bermain bagus sebagai sebuah tim," imbuhnya.
Advertisement
Jadwal Pertandingan
Sabtu, 31 Maret 2018
PSMS Medan Vs Bhayangkara FC di Stadion Teladan, Medan