Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Nyak Sandang, kakek nasionalis asal Aceh yang pernah ikut menyumbang hartanya agar Indonesia dapat membeli pesawat pertama, kini sudah berangsur membaik. Operasi katarak mata kirinya berjalan lancar di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) pada Rabu, 28 Maret 2018.
Perwakilan dari keluarga Nyak Sandang, Maturidi mengatakan, operasi berjalan kurang lebih 30 menit, yakni dari pukul 08.30 WIB hingga 09.00 WIB.
Advertisement
Pascaoperasi, dokter langsung menguji mata Nyak Sandang dengan jumlah jari dari jarak kurang lebih satu meter. Maturidi menyebut sekeluarga yang menjaga Nyak Sandang langsung sujud syukur.
"Alhamdulillah pascaoperasi itu berhasil dites dari jari dokter. Dia tahu dengan jumlahnya lima jari, empat jari, tiga jari, dua hari dan satu jari," kata Maturidi kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (30/3/2018).
Karena hal itu, dia menyatakan besok pagi, Sabtu 31 Maret 2018, Nyak Sandang sudah diperbolehkan untuk keluar rumah sakit. Namun untuk sepekan ke depan, Nyak Sandang harus tetap menjalankan pemeriksaan rutin di RSPAD.
Sehingga, Nyak Sandang akan tetap bertahan di tempat persinggahan di Ibu Kota. "Besok pagi pukul 08.00 WIB," ucap Maturidi.
Jadi Tamu Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat tamu istimewa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu sore 21 Maret 2018. Nyak Sandang (91) datang menemui Orang Nomor Satu di Indonesia itu bersama dua anaknya.
Nyak Sandang punya jasa besar bagi Indonesia. Ia menjual sepetak tanah dan 10 gram emas seharga Rp 100 saat berusia 23 tahun. Nyak Sandang memberikan uang itu kepada Presiden Sukarno pada 1948. Presiden Pertama RI itu tengah mencari dana untuk membeli pesawat pertama Indonesia.
Dari kontribusi Nyak Sandang dan warga Aceh lain, Indonesia bisa membeli dua pesawat terbang yang diberi nama Seulawah R-001 dan Seulawah R-002. Dua pesawat tersebut merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia Airways.
Di depan Jokowi, Nyak Sandang menunjukkan bukti obligasi pemerintah tahun 1950. Berbincang dengan Jokowi, Nyak Sandang menggunakan bahasa Aceh. Salah satu anaknya Maturidi menjadi penerjemah.
"Ini Pak Jokowi, Ayah. Dia senang sekali bisa bertemu Presiden," kata Maturidi.
Dalam pertemuannya itu, Nyak Sandang pun mengutarakan beberapa permohonan. Salah satunya mengenai bantuan untuk operasi katarak. Hal itu disambut baik Jokowi.
"Baik nanti saya uruskan untuk kataraknya. Katarak kan operasi ringan, besok tolong dicek ke rumah sakit untuk kataraknya," jawab Jokowi.
Selain itu, pria yang berusia 91 tahun pun meminta agar dibuatkan masjid di kampungnya di Lamno, Aceh. Jokowi berjanji akan mengirim tim ke sana.
Permintaannya yang ketiga adalah untuk menunaikan ibadah haji. "Ingin naik haji. Kalau bisa tahun ini, karena sudah tua," lanjut Maturidi.
Advertisement