Prosesi Semana Santa Geliatkan Perekonomian Larantuka

Kota Larantuka dijuluki Kota Reinha atau Kota Bunda Maria. Sebagai 'Vatikan'-nya Indonesia, Larantuka menyajikan wisata dengan nuansa religius, seperti tradisii Semana Santa yang berlangsung setiap tahun.

oleh Amar Ola Keda diperbarui 31 Mar 2018, 17:30 WIB
Prosesi Semana Santa Larantuka (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang- Kota Larantuka dijuluki Kota Reinha atau Kota Bunda Maria. Sebagai 'Vatikan'-nya Indonesia, Larantuka menyajikan wisata dengan suasana religius, seperti tradisi Semana Santa yang berlangsung setiap tahun.

Banyak wisatawan asing dari berbagai negara yang sangat antusias mengikuti ritual rohani yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah dalam sejarah umat kristen-katolik tersebut.

Dalam acara puncak Semana Santa tahun ini Jumat (30/3), Cawagub NTT nomor urut 2, Emilia Julia Nomleni, menyempatkan diri menghadiri tradisi religius tersebut.

Menurut Mama Emi, demikian dia disapa, Semana Santa merupakan prosesi kearifan lokal luar biasa yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga Larantuka.

"Semana Santa bisa menguatkan ekonomi warga sekitar kapela yang menjadi pusat kunjungan peziarah. Jadi bukan hanya industri perhotelan, tetapi lebih pada warga lokal," ujar Mama Emi.

Pasangan Marnianus Sae ini menyarankan, pemerintah daerah harus mendorong warga setempat untuk memanfaatkan rumah-rumah sebagai salah satu penginapan para peziarah.

"Tak harus industri perhotelan namun wisatawan bisa nginap di rumah warga, dan tugas pemerintah memberikan stimulasi kepada warga sekitar agar warga diuntungkan secara ekonomi rumah tangga," kata Mama Emi.

Dia menambahkan, selain rumah warga, Pemda juga harus mendorong kelompok-kelompok ekonomi kreatif untuk mempromosikan hasil karyanya. Hal ini perlu dilakukan karena dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga watga lokal.


Cerita tentang Mama Emi, Cawagub NTT yang Sederhana

Umat katolik sedang mencium patung Tuan Meninu (Liputan6.com/Ola Keda)

Emi Julia Nomleni atau yang biasa disapa Mama Emi berhasil mengukir sejarah baru sebagai satu-satunya perempuan pertama di NTT yang maju sebagai calon Wakil Gubernur NTT. Terlepas sebagai mantan anggota DPRD NTT, Mama Emi tetaplah ibu yang sederhana dan ramah bagi siapa saja.

Kesederhanaan inilah yang membuat simpati warga NTT terhadap Mama Emi semakin melekat, termasuk warga Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Marlinda Buka Pati, salah seorang warga Flores Timur mengatakan, meski belum melihat langsung sosok Mama Emi, dari pemberitaan tentang kesederhanaan Mama Emi di beberapa media akhir-akhir ini membuat dia tertarik dan ingin bertemu langsung dengan sosok perempuan berambut putih itu.

Sebagai kaum perempuan, kata Marlinda, dia bangga karena Mama Emi mewakili kaum perempuan NTT maju dalam kontestasi Pilgub NTT.

"Bagi saya, Mama Emi adalah sosok yang hebat di antara perempuan NTT," ujar Marlinda kepada wartawan di Larantuka, Kamis (29/3/2018).

Herlyna Anu Laga, mahasiswa asal Larantuka juga mengakui kehebatan Mama Emi. Dia mengatakan, representasi perempuan dalam dunia politik di NTT bisa dikatakan masih minim. Padahal menurut mahasiswi semester tujuh ini, perempuan bisa saja mengubah dunia apabila mereka mampu memaksimalkan peran dan potensinya dengan masuk ke dalam ranah politik.

Dia menambahkan, majunya Mama Emi sebagai salah satu calon Wakil Gubernur NTT sebagai bukti bahwa perempuan itu mampu bersaing dalam segala bidang termasuk politik. Karena itu, sebagai kaum perempuan, dia mengaku akan siap mendukung Mama Emi.

"Saatnya kita mendukung kaum kita, kalau bukan sekarang kapan lagi. Mama Emi adalah pilihan saya," kata Herlin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya