Viral Balita Menikah, Alasannya Mengharukan

Upacara pernikahan spesial kedua balita ini diadakan pada Senin 26 Maret 2018 di Beijing. Keduanya tampak serasi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 31 Mar 2018, 19:48 WIB
Kedua bocah penderita leukimia yang menikah. (Screengrab video)

Liputan6.com, Beijing - Peredaran sebuah video yang menunjukkan upacara pernikahan dua anak berusia kurang dari 3 tahun menjadi populer di dunia maya baru-baru ini. Kedua balita menikah itu lantas membuat haru banyak orang.

Upacara pernikahan spesial itu diadakan pada Senin 26 Maret 2018 di Beijing, China. Dihadiri oleh orang tua kedua mempelai cilik serta sejumlah relawan yang berharap mereka bisa sembuh.

Mereka terlihat amat serasi saat menikah. Mempelai perempuan mengenakan gaun berwarna merah jambu, sementara pengantin laki-lakinya dalam balutan jas berwarna gelap. 

Seperti dikutip dari Asia One, Sabtu (31/3/2018), penyelenggara upacara pernikahan balita yang dilangsungkan selama satu jam, adalah seorang sukarelawan yang fokus membantu anak-anak dengan penyakit kronis. Han Yuqi namanya.

Menurut Han Yuqi, ada sejumlah relawan yang menawarkan tempat, dekorasi dan gaun pengantin untuk memenuhi impian mereka menikah.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:


Alasan Mengharukan

Ilustrasi Dokter (Istimewa)

Pernikahan tanpa pertukaran cincin atau perjamuan itu sejatinya melambangkan keinginan orang tua mereka agar anak-anaknya bisa hidup sampai dewasa nanti. Sekaligus mewujudkan impian buah hatinya untuk menikah.

"Dengan mengadakan pernikahan ini, kami ingin anak-anak tahu bahwa orang tua mereka tidak pernah putus asa (meski anak-anaknya mengidap leukimia)," kata Wu Laixin, ayah pengantin pria cilik. "Kami berharap anak-anak dapat mengadakan upacara pernikahan nyata suatu hari nanti."

Kedua anak dari Provinsi Henan itu ternyata mengidap penyakit kronis yang mengancam nyawa. Mereka didiagnosis mengidap leukemia myelogenous pada tahun 2017 -- sejenis leukemia akut yang sulit disembuhkan.

Kedua bocah itu menjalani perawatan medis di ruangan yang sama di Aerospace Center Hospital Beijing. Mereka telah menjalani beberapa kali kemoterapi, namun gagal meredakan gejala penyakitnya.

Kini keduanya tengah menunggu donor untuk transplantasi sumsum tulang belakang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya