Simak, 3 Hal yang Disiapkan Kemnaker untuk Pencari Kerja

Kemnaker juga telah meluncurkan aplikasi bernama 'Informasi Pasar Kerja'.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 01 Apr 2018, 06:04 WIB
Ilustrasi kantor dan tempat kerja (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketatnya persaingan dalam dunia pencari kerja masih menjadi momok bagi sejumlah masyarakat Indonesia. Baik pada mereka yang baru saja tamat kuliah atau sekolah, ataupun kepada masyarakat yang telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya.

Kepala Pusat Data dan Informasi Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI Suhartono, pun angkat bicara. Ia memberikan penjelasan bagi masyarakat yang merasa masih kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, sebagai berikut:

1. Innovation Center

Kemnaker tengah membangun beberapa Innovation Center yang akan tersebar di berbagai provinsi. Gunanya, agar persoalan ketenagakerjaan di pelosok daerah dapat lebih di prioritaskan dan berjalan maksimal.

"Di daerah, urusan ketenagakerjaan masih belum menjadi prioritas, sehingga masyarakat, mereka belum dimaksimalkan dengan baik. Ini permasalahannya ada didaerah-daerah nih," ucap Suhartono, di @America, Gedung Pacific Place, Jakarta Selatan, Sabtu (31/3/2018).

"Untuk itu kami sedang bangun Innovation Center, Kami sedang bangun di beberapa provinsi. Nantinya kita akan punya sekitar 270 kantor," sambungnya.

2. Aplikasi Informasi Pasar Kerja

Selain akan menghadirkan Innovation Center, Kemnaker juga telah meluncurkan aplikasi bernama 'Informasi Pasar Kerja'. Aplikasi ini hadir untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan pekerja.

Adanya aplikasi ini, kata Suhartono, guna memudahkan masyarakat mendapatkan informasi suatu pekerjaan. Jadi, masyarakat tidak perlu lagi berbondong-bondong ke daerah lain hanya untuk mencari pekerjaan. Meskipun begitu, Suhartono mengakui, informasi lowongan kerja di dalam aplikasi itu masih harus dimaksimalkan.

"Jadi kami mendorong dunia industri untuk mengisi informasi lowongan kerjanya di setiap provinsi atau kabupaten. Nama aplikasinya Informasi Pasar Kerja. Jadi enggak perlu dari NTT atau dari Maluku datang ke Jakarta untuk cari kerja. Cukup gunakan aplikasi," ujar Suhartono.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


3. Pendidikan Vokasi

Mengetahui banyaknya mismatch antara output dari pendidikan dengan kebutuhan industri, maka Kemnaker pun akan lebih fokus dalam menghadirkan pendidikan vokasi. Tujuannya, guna dapat mempersiapkan skill lulusannya lebih sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia industri.

"Kemudian, ada masalah soal pendidikan tingkat SMK. Mereka kan memang dipersiapkan untuk siap kerja. Nyatanya, SMK ini yang tingkat penganggurannya paling banyak. Ini masalah dimana ini, apakah kebutuhan skill yang belum terakomodir atau sebagainya. Untuk masalah skill, makanya kedepannya kita akan adakan vokasi, agar match nih antara pendidikan dengan kebutuhan industri," kata Suhartono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya