Liputan6.com, Jakarta Bursa mobil bekas mulai terpengaruh oleh kehadiran mobil Cina. Namun masih ada kesangsian di antara pelaku pasar mobil.
Tampaknya Wuling masih harus kerja keras untuk mengubah citra mobil Cina yang sudah ada sebelumnya. Seperti juga pendapat yang disampaikan oleh seorang pedagang mobil bekas, Totok Hermanto dari Tunas Mandiri Mobilindo.
Baca Juga
Advertisement
"(Sejauh ini) kenyataannya orang lebih memilih mobil Jepang. Alasannya daya tahan, engine, purna jual, spare parts, susah. Cina agak susah," ujarnya.
Ia tidak menampik bahwa usaha untuk memperbanyak gerai juga menjadi bagian dari langkah industri mobil Cina merebut kembali kepercayaan publik di Tanah Air.
Namun, kebutuhan yang medasar diharapkannya juga perlu untuk dipenuhi. Jadi bukan hanya dealer, tetapi yang sudah paket komplet dengan servis dan suku cadang.
"Dealer mungkin banyak, tetapi enggak 3S (sales, service, spare parts). (Faktor) Servis dan spare parts kurang mendukung, beda dengan mobil Jepang yang sudah ada di Indonesia," ujarnya.
Sebagai perbandingan, dia memandang bahwa setengah dari total pasar mobil bekas yang dia pantau selama ini masih berujung pada mobil Jepang. Sisanya baru dibagi, termasuk untuk produk Cina.
"Pangsa pasar mobil bekas Jepang masih di atas 50 persen. Sisanya dibagi Eropa, Korea, Cina." tandasnya.
Penulis: Dimas Wahyu
Sumber: Otosia.com
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
3 Syarat agar Konsumen Mau Membeli Mobil secara Online
Penelitian terbaru dari Google bersama TNS menunjukkan internet berperan banyak bagi calon pembeli mobil. Berdasarkan penelitian tersebut, 3 dari 4 orang membutuhkan waktu 2 bulan untuk memutuskan membeli mobil.
Menariknya, berdasarkan data yang diambil dari 506 responden, selama tahun 2017, 63 persen responden menunjukkan ketertarikan untuk membeli secara online. Angka tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2016 yang hanya menunjukkan 49 persen.
Penjualan Mobil Bekas di Jabodetabek Naik, Gara-Gara Skema Ganjil Genap?8 Trik Jitu Mendapatkan Mobil dengan Penawaran Menarik10 Mobil yang Terbukti Bandel Setelah Lalui Ratusan Ribu Kilometer
Yudistira Adi Nugroho, Industry Analyst Google Indonesia, mengungkapkan setidaknya ada 3 faktor untuk meningkatkan konsumen membeli mobil secara online.
"Pertama adalah website yang seamless, di mana konsumen merasa nyaman saat menggunakannya. Kedua adalah rasa aman, karena konsumen akan membeli sebuah mobil yang berharga mahal. Dan yang terakhir transparan, misalkan konsumen dapat informasi terbaru seputar promo," ungkapnya kepada wartawan di Plaza Senayan, Selasa (27/3/2018).
Selain itu, penelitian tersebut menunjukkan 98 persen pengguna internet yang ingin membeli mobil mulai membandingkan mobil di search engine Google. Sementara 59 persen konsumen menonton video terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli mobil. Sebanyak 82 persen konsumen mengatakan video dapat memperkuat keputusan konsumen untuk membeli mobil.
Advertisement