Patroli, Sumatera Selatan - Polda Sumatera Selatan terus mengusut kasus kematian pengemudi taksi online atau daring. Hal ini menyusul adanya temuan kerangka manusia yang diduga jasad sang pengemudi, yang sudah sebulan lebih menghilang.
Kapolda Sumsel Irjen Polisi Zulkairnan menjelaskan, proses identifikasi jenazah itu masih harus menunggu tes DNA keluarga dan pemeriksaan laboratorium forensik.
Advertisement
"Untuk memastikan dengan kualifikasi yang lebih tinggi adalah tes DNA, nantinya anaknya korban akan kami cocokkan DNA -nya. Sekali lagi berdasarkan keterangan para tersangka, dengan baju yang dipakai memang ada kemiripan." ujar Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnaen, seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Minggu (1/4/2018).
Sementara pihak keluarga meyakini jenazah yang ditemukan Jumat lalu itu bernama Tri Widiyantoro. Tri telah dicari dalam sebulan terakhir. Keyakinan itu diperkuat dari kecocokan bukti Antemortem dan keterangan istri korban tentang pakaian terakhir yang dipakai suaminya
Meski demikian, polisi masih tetap akan memastikan secara ilmiah melalui tes DNA anak kandung atau orang tua korban.
Berdasarkan keterangan kedua tersangka, yakni Poniman dan Bayu, ditemukan tumpukan tulang belulang yang diduga adalah Tri Widyantoro. Tulang belulang itu ditemukan di Dusun Parit Enam Desa Muara Sungsang, Kecamatan Banyuasin Satu, Kabupaten Banyuasin.
Saat ditemukan, kondisi jasad tidak utuh lagi. Karena diduga sudah dimakan hewan yang banyak berkeliaran di kawasan yang tak jauh dari pemukiman penduduk ini.
Selain itu, dari 16 bagian kerangka yang ditemukan, hanya dua bagian yang belum ditemukan. Yakni tangan kiri dan tangan kanan korban.