Pengamat Usulkan BBM Dinaikan

Pengamat Perminyakan Kurtubi keberatan jika pemerintah terus melancarkan kebijakan pembatasan subsidi BBM jenis premium. Kurtubi lebih setuju jika subsidi BBM dihapuskan dan diganti dengan kenaikan harga premium.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jul 2011, 14:19 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pengamat Perminyakan Kurtubi keberatan jika pemerintah terus melancarkan kebijakan pembatasan subsidi bahan bakar minyak atau BBM jenis premium. Kurtubi lebih setuju jika subsidi BBM dihapuskan dan diganti dengan kenaikan harga premium. Dengan begitu, menurut dia, lebih baik daripada pembatasan yang akan diberlakukan seusai Ramadhan mendatang.

Lebih lanjut Kurtubi pun memberikan dua solusi untuk kebijakan BBM. Pertama solusi jangka pendek dan solusi jangka panjang. Kalau jangka pendek, Kurtubi menyarankan untuk dilakukan kenaikan harga premium sekitar Rp 1000 – Rp 1500. Tapi, pemerintah harus menjelaskan secara transparan kalau dana yang dilakukan dalam rangka penghematan itu akan dikembalikan ke rakyat. Misalnya dengan untuk membuat infrastruktur transportasi atau beli bis kota, lokomotif kereta dan pembuatan jalan baru.

Hal itu disampaikan Kurtubi dalam diskusi DPD tentang "Mengurai Masalah Subsidi BBM" di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (1/7). Sedangkan untuk jangka panjang, lanjut Kurtubi, diimbay agar pemerintah segera membangun infrastruktur gas dalam negeri. Sebab, adanya pengolahan gas secara berkala bisa berdampak pada kemakmuran masyarakat hingga 50 tahun mendatang.

Kurtubi juga mengatakan kalau sebenarnya cadangan gas Indonesia itu enam kali lipat besar dibanding minyak mentah.(AIS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya