Liputan6.com, Bandung - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dicurhati sejumlah warga, terutama guru diniyah. Mereka menuntut kesejahteraan bagi guru diniyah dan ruang kelas yang layak di madrasah.
"Selama ini, kami guru dinniyah tidak diperhatikan oleh pemerintah. Tidak ada gaji, padahal peran kami sama dengan guru lainnya, yakni mencerdaskan bangsa terutama dalam keimanan dan ketakwaan," kata dia Dadang Gowi, guru diniyah di Gedung PGRI, Desa Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Sabtu (31 Maret 2018).
Advertisement
Mendengar hal itu, Uu mengaku prihatin dengan kondisi yang dihadapi para guru diniyah di Ciamis. Hal itu berbeda jauh dengan perhatian pemerintah daerah di Kabupaten Tasikmalaya. Di wilayah yang dipimpinnya, sekitar 28 guru diniyah dibantu honor 100 ribu per orang.
"Memang tidak besar, tapi itu bentuk bantuan dari pemerintah yang bisa terus menerus ditingkatkan," kata Uu kepada sekitar 200-an warga yang hadir.
Uu menjelaskan, program Rindu (Ridwan Kamil – Uu) dalam hal meningkatkan kesejahteraan pendidikan agama adalah dengan membuat Perda Pesantren. Perda itu mengatur soal keberpihakan pemerintah provinsi yang lebih besar pada dunia pendidikan dan prasarana pesantren, termasuk mensejahterakan para guru pesantren serta guru ngaji.
"Jadi, ke depan, pendidikan itu tak hanya meningkatkan kualitas sarana dan prasarananya saja, tapi juga akan memperhatikan kesejahteraan para guru, terutama guru-guru diniyah ini," ujar Uu.
Persoalan UKM
Uu juga dicurhati persoalan UMKM. seperti diungkapkan Abdul Hanan, warga Banjar Anyar, Ciamis, antara lain, UMKM di Ciamis yang jalan di tempat karena tersandung masalah permodalan dan pemasaran.
Menurut Uu, untuk mengembangkan UMKM, para pelaku UMKM harus diberi pelatihan di berbagai bidang, mulai dari manajemen keuangan, packaging, hingga manajemen pemasaran digital.
Jika produknya berkualitas, sebagai pemimpin, maka dia akan membantu menjual produk mereka keluar Ciamis. "Seperti di Tasik, ketika ada produk bagus, saya berkomunikasi dengan para pengusaha di luar Tasik, seperti di Tanah Abang, Yogya, Bali untuk dapat membeli produk Tasikmalaya," ujar Uu.
Untuk meningkatkan modal usaha, paslon nomor 1, Rindu memiliki program Kredit Melati (Melawan Rentenir), Kredit Mesra (Mesjid Sejahtera) bekerja sama dengan BPR Daerah untuk menyalurkan modal usahanya.
Advertisement