Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data dari Rumah.com Property Index, harga properti terus mengalami kenaikan sejak akhir 2016 silam. Pasar properti sempat mengalami kelesuan pada akhir 2016 sebagai dampak dari faktor ekonomi secara keseluruhan yang turut dipengaruhi kondisi ekonomi global.
Namun, optimisme tersebut berangsur pulih. Ini tercermin dalam pergerakan data Rumah.com Property Index hingga akhir Februari 2018.
Secara kuartalan, index harga properti naik 2,6 persen pada kuartal pertama 2018 dibanding kuartal keempat 2017. Sementara itu, secara tahunan, index harga properti naik 4,5 persen pada kuartal pertama 2018 dibanding kuartal pertama 2017.
Baca Juga
Advertisement
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, dinamika pasar properti nasional berdasarkan data Rumah.com Property Index menunjukkan optimisme yang tinggi. Index saat ini bahkan menjadi yang tertinggi selama dua tahun terakhir.
Marine melanjutkan, properti adalah salah satu instrumen investasi dengan risiko rendah dan keuntungan yang menjanjikan, khususnya di Indonesia.
"Prediksi bonus demografi, menggelembungnya penduduk usia produktif, yakni 15-64 tahun hingga tahun 2030 nanti bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam pasar properti. Usia target pasar properti berada di dalam rentang usia produktif ini," kata dia, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (1/4/2018).
Pasar Properti di Tahun Politik
Sebelumnya, jelang tahun politik tidak sedikit developer atau pengembang memilih untuk menahan diri dalam melakukan ekspansi usahanya.
Alih-alih melakukan ekspansi, justru segelintir developer malah mengambil sikap konservatif dalam target penjualan di 2018.
Hal ini wajar mengingat tensi politik yang panas jelang Pemilu Kepala Daerah, Legislatif dan Presiden yang disinyalir akan berdampak kepada sektor bisnis.
Meski begitu, Kalindo Land yang mengembangkan beberapa proyek residensial di Jabodetabek menyatakan tetap optimistis penjualannya dapat tumbuh 20 persen di tahun ini.
Hal itu tak lepas dari makin membaiknya kepercayaan pasar dan dukungan kebijakan perbankan terutama stabilnya suku bunga rendah KPR, serta beroperasinya sejumlah proyek infrastruktur di tahun ini.
“Masyarakat sekarang ini sudah dewasa dan tidak mudah terprovokasi oleh hoax yang sedang marak jelang Pemilu. Dan kami berharap partai politik dapat menggunakan cara-cara bersahabat dalam meraih simpati masyarakat,” kata Sentot Sudaryono, Direktur Marketing Kalindo Land.
Ia yakin, pasar properti tahun ini lebih baik dibanding tahun kemarin, apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh sekitar 5,3 persen. Dibanding negara-negara maju sekalipun yang sebagian besar pesimis, Indonesia masih cukup baik.
Dukungan infrastruktur terutama jalan yang semakin terkoneksi, sambungnya, membuat Kalindo Land bertambah yakin target sales proyek-proyeknya sebesar Rp600 miliar dapat tercapai. Sebab beberapa proyek berdampak positif langsung dengan pembangunan jalan tol, Light Rail Transit (LRT) dan JR (Jabodetabek Residence) Connexion.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement