Sembilan Kecamatan di Wajo Tenggelam, Tujuh Tewas

Air bah menerjang sembilan kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, sejak pekan silam. Tujuh orang dilaporkan tewas dan kerugian diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Mei 2002, 21:05 WIB
Liputan6.com, Wajo: Banjir melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, sejak Kamis pekan silam. Bencana ini disebabkan air Danau Tempe yang meluap karena curah hujan tinggi dan suplai air dari sembilan kabupaten menuju danau yang volumenya semakin besar. Akibatnya, ribuan rumah, areal persawahan, dan perkebunan serta tambak milik penduduk terendam dan rusak. Menurut Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Banjir Kabupaten Wajo Naharuddin Tinulu, tujuh warga Kecamatan Tempe, Kecamatan Belawa, dan Kecamatan Pitumpanua dilaporkan tewas tertimbun longsor atau terseret arus banjir.

Hingga Rabu (15/5) pagi tadi, genangan air mulai menyurut. Namun, ketinggian air rata-rata masih di atas empat meter. Saat ini, jalur transportasi antarkabupaten mulai terbuka meski ketinggian air di sejumlah kecamatan masih di atas normal. Misalnya, sejumlah rumah warga di Kecamatan Tempe, Kecamatan Belawa, dan Kecamatan Tana Sawiito, yang berada di sekitar Danau Tempe.

Berdasarkan data Pos Koordinasi Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Banjir Kabupaten Wajo, sebanyak tiga rumah warga rusak total, 5.500 rusak berat, dan 10 ribu rusak ringan. Selain itu, banjir juga merusak 24 masjid dan 80 sekolah dasar serta sekolah menengah. Sementara 7.400 hektare sawah dan perkebunan serta 150 hektare tambak milik warga turut hancur. Diperkirakan, para petani akan gagal panen hingga dua musim tanam mendatang.

Naharuddin mengungkapkan, akibat banjir tersebut, kerugian yang diderita diperkirakan sebesar Rp 43 miliar. Hingga saat ini, akses warga Kecamatan Belawa menuju Kota Wajo masih sulit dilakukan karena jalan penghubung masih terendam air. Sedangkan jalur transportasi yang menghubungkan Kota Wajo dengan Kabupaten Soppeng mulai normal karena air yang menutupi jalur tadi telah surut. Namun, jalur transportasi antara Kabupaten Sidrap dan Pare-Pare masih terputus lantaran jalur penghubung masih terendam air.

Awal Januari silam, bencana serupa juga melanda dua kecamatan di Kabupaten Gowa, Sulsel. Bencana itu mengakibatkan ribuan hektare sawah dan ladang serta puluhan rumah penduduk terendam air. Saat itu, delapan orang dilaporkan tewas [baca: Gowa Banjir, Lima Orang Tewas].(ANS/Iwan Taruna)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya