Liputan6.com, Jakarta - Sebuah aplikasi iOS bernama ChatWatch menjadi perbincangan sejak beberapa hari lalu. Aplikasi ini menjadi sorotan karena fungsinya yang bisa digunakan untuk memata-matai berbagai aktivitas pengguna di WhatsApp.
Dilansir Metro, Senin (2/4/2/2018), ChatWatch memanfaatkan status online dan offline di WhatsApp untuk mengetahui aktivitas pengguna.
Berdasarkan keterangan pada aplikasi tersebut, layanan ini mengklaim membantu orang-orang untuk mengetahui aktivitas "pacar, keluarga dan karyawan", meski fungsi "last seen" telah disembunyikan.
Baca Juga
Advertisement
Pengguna yang tertarik, harus membayar US$ 2 setiap pekan untuk memantau dua nomor telepon, kemudian aplikasi tersebut akan memberikan pemberitahuan ketika orang yang dipantau sedang online atau offline.
Pengguna juga bisa membayar lebih, jika ingin mengintai 10 orang secara bersamaan.
"Cari tahu kapan mereka tidur, berapa lama tidur, bahkan membandingkan pola percakapan antara orang-orang yang kalian kenal, dan kami akan memberitahu kalian kemungkinan mereka berkomunikasi menggunakan artificial intelligence (kecerdasan buatan)," demikian keterangan yang tertulis pada ChatWatch.
Berdasarkan keterangan tersebut, pengguna dapat melihat aktivitas online seseorang ketika menggunakan WhatsApp. Selain itu, para bos juga bisa melacak produktivitas karyawan dengan aplikasi ini berdasarkan lamanya waktu yang dihabiskan di WhatsApp ketika sedang bekerja.
Apple Hapus Aplikasi ChatWatch
ChatWatch saat ini sudah tidak lagi bisa ditemukan di App Store milik Apple. Pihak ChatWatch mengaku tidak mengetahui alasan Apple menghapus aplikasi tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran tim Tekno Liputan6.com, ChatWatch memang sudah tidak ada di App Store.
"Untuk alasan yang kami tidak ketahui, Apple telah menangguhkan aplikasi kami dari App Store. Kami sedang menyiapkan versi web agar bisa dirilis secepatnya dan berdikusi dengan Apple terkait keputusannya," demikian jelas Chat Watch, seperti diktuip The Net Web dari situs web resmi aplikasi tersebut.
Advertisement
Hacker Tiongkok Masuk Grup WhatsApp
Sebelumnya, isu keamanan juga menjadi sorotan layanan olah pesan milik Facebook, WhatsApp. Alasannya, Angkatan Darat (AD) India dilaporkan baru saja menyebut WhatsApp digunakan peretas asal Tiongkok untuk mencuri data pengguna.
Dikutip dari Economic Times India, Selasa (20/3/2018), AD India melalui Additional Directorate General of Public Interface sudah membuat peringatan melalui akun Twitter-nya.
"Tetap waspada, tetap waspada, tetap aman! Tiongkok sedang berusaha menembus dunia digital," ujar salah satu pejabat resmi angkatan darat India, melalui video yang diunggah di Twitter tersebut.
Menurut unggahan itu, Tiongkok menggunakan banyak platform untuk melakukan penetrasi ke dunia digital pengguna internet. Salah satunya lewat grup di WhatsApp.
"Biasanya ada nomor dengan kode wilayah Tiongkok masuk dalam grup chat dan mengeluarkan seluruh data," tulis akun tersebut.
Untuk informasi, sejak empat bulan lalu, AD India memang sudah memperingatkan para tentara untuk tak lagi menggunakan sejumlah aplikasi, termasuk WhatsApp.
AD India juga menyarankan pengguna WhatsApp di India untuk selalu waspada dan meminta mereka mengecek anggota yang ada dalam grup chat-nya, terutama apabila ada nomor dengan awalan +86 dalam grup.
Otoritas tersebut juga meminta pengguna untuk tetap berhati-hati saat saat mengganti nomor ponsel. "Jika kamu mengganti kartu SIM, segera hancurkan seluruhnya," tulis AD dalam keterangannya.
Sekadar informasi, hubungan India dan Tiongkok memang dikabarkan sedang berada dalam tensi tinggi. Kedua negara diketahui sedang bersitegang soal wilayah perbatasan di daerah Doklam yang berada di sekitar Tibet.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Berikut Ini: